Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah tengah mengkaji pemberian dukungan kelayakan untuk proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatigede yang kini tengah dalam tahap penyiapan. Dukungan kelayakan diperlukan agar proyek air minum ini bisa memenuhi aspek kelayakan ekonomi dan finansial.
Badan Peningkatan Penyelenggaraan SPAM Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) melansir, proyek ini akan menjadi proyek SPAM dengan kapasitas 3.500 liter per detik (lpd). Sumber air akan berasal dari Bendungan Jatigede, Sumedang yang sudah beroperasi sejak dua tahun silam.
Anggota BPPSPAM Unsur Penyelenggara, Henry Limbong mengatakan proyek SPAM Jatigede saat ini dalam penyusunan studi kelayakan awal atau outline business case (OBC). Studi ini akan menentukan keberlanjutan proyek sehingga harus disusun dengan cermat. Studi ini, antara lain menentukan harga air baku yang akan ditawarkan kepada perusahaan daerah air minum (PDAM).
Dia menerangkan, dalam penyusunan studi kelayakan, kemampuan PDAM yang akan menjadi pembeli (offtaker) perlu dipertimbangkan. Henry mengungkapkan, kapasitas PDAM untuk menyerap air baku dari SPAM Jatigede yang terbatas dikhawatirkan membuat proyek ini kurang layak secara finansial.
"Dalam tanda petik, [kapasitas] mereka kan terbatas. Padahal proyek ini besar sehingga kita perlu kaji VGF-nya. Kalau kita paksakan, nanti mereka tidak mampu [membeli air baku], " jelas Henry kepada Bisnis.com, Senin (18/3/2019).
Untuk diketahui, dukungan kelayakan atau viability gap fund diperlukan dalam proyek-proyek yang kurang memenuhi kelayakan finansial. Di proyek air minum, pemerintah sebelumnya sudah memberikan VGF di SPAM Umbulan dan SPAM Bandar Lampung yang mana kedua proyek ini sudah memasuki tahap konstruksi.
Baca Juga
Di proyek SPAM Jatigede, sebanyak enam PDAM diproyeksi menjadi offtaker air baku dari SPAM Jatigede. Keenam PDAM itu yakni PDAM Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan, PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, dan PDAM Kabupaten Majalengka. Selanjutnya PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang, PDAM Tirta Dharma Ayu Kabupaten Indramayu, dan PDAM Tirta Dharma Kota Cirebon.