Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mengajukan pendanaan terkait dengan proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatigede yang kini tengah dalam tahap penyiapan.
Badan Peningkatan Penyelenggaraan SPAM Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, proyek ini akan menjadi proyek SPAM dengan kapasitas 3.500 liter per detik (lpd). Adapun, sumber air akan berasal dari Bendungan Jatigede, Sumedang yang sudah beroperasi sejak dua tahun silam.
Anggota BPP-SPAM unsur masyarakat profesi Popy Indrawati Janto mengatakan bahwa proyek SPAM Jatigede saat ini masih dalam penyusunan studi kelayakan awal atau outline business case (OBC).
Studi ini akan menentukan keberlanjutan proyek sehingga harus disusun dengan cermat. Studi ini, antara lain menentukan harga air baku yang akan ditawarkan kepada perusahaan daerah air minum (PDAM).
Sembari tahap OBC, pihaknya juga sedang mengajukan pengajuan project development facility (PDF) ke Kementerian Keuangan. "PDF untuk pengajuan pendanaan untuk study FS-nya. Tahap setelah ini adalah penyusuan FS atau FBC," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (18/6/2019).
Di proyek SPAM Jatigede, sebanyak enam PDAM diproyeksi menjadi offtaker air baku dari SPAM Jatigede. Keenam PDAM itu yakni PDAM Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan, PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, dan PDAM Kabupaten Majalengka.
Selanjutnya ada PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang, PDAM Tirta Dharma Ayu Kabupaten Indramayu, dan PDAM Tirta Dharma Kota Cirebon.
Berdasakan laporan kinerja PDAM 2018, kapasitas gabungan enam PDAM tersebut mencapai 4.565 lpd. Dari enam PDAM, hanya PDAM Tirta Dharma Ayu Indramayu yang memiliki jumlah pelanggan di atas 100.000 sambungan sedangkan lima lainnya di bawah 100.000 sambungan. Kendati demikian, keenam PDAM tersebut berkinerja sehat.
Secara keseluruhan, proyek SPAM Jatigede direncanakan memiliki kapasitas hingga 3.500 lpd dengan investasi ditaksir Rp4 triliun. Untuk tahap pertama, SPAM akan dibangun dengan kapasitas 1.500 lpd untuk selanjuntya ditingkatkan 2.000 lpd lagi.