Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modernland Realty Lirik Lahan Milik KAI di Jateng dan DIY

Kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dinilai menguntungkan karena lahan yang tersedia dekat dengan layanan transportasi.
PT Modernland Realty Tbk./Istimewa
PT Modernland Realty Tbk./Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG — Emiten properti PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) berminat untuk bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam pengembangan lahan potensial milik KAI di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Chief Technical Offocer (CTO) Modernland Realty Biakto Adi Putranto mengungkapkan MDLN merupakan perusahaan properti yang berorientasi dalam pengembangan kawasan. Konsep pengembangan kawasan yang diminati konsumen adalah Transit Oriented Development (TOD).

Keberadaan KAI sebagai mitra memiliki keunggulan karena selain menyediakan lahan, juga mengoperasikan transportasi yang mudah dan murah. Kemudahan akomodasi adalah salah satu pertimbangan pembeli properti.

“Kami juga melihat potensi untuk mengembangan aset KAI di Jawa Tengah (Jateng) dan DIY. Saya rasa yang di Semarang bagus sekali,” tuturnya, di Semarang, Rabu (14/8/2019).

Sebelumnya, Modernland Realty sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan KAI untuk pengembangan di Stasiun Cilejit, Tangerang. Di Kota Baru Modernland Cilejit, MDLN membangun proyek di atas lahan seluas 1.000 hektare (ha).

Keberadaan sarana transportasi kereta api memungkinan penghuni di Kota Baru Modernland Cilejit bekerja di Jakarta. Pasalnya, meski berjarak 50 kilometer (km) dari pusat ibu kota, perjalanan cenderung lancar dan bebas macet.

Corporate Deputy Director of Assets Development KAI Suharjono mengungkapkan di Semarang, dua aset KAI yang menjadi fokus adalah kawasan Stasiun Tawang dan Poncol, yang terintegrasi dengan wisata Kota Lama.

Di Tawang, KAI bahkan menyusun konsep pengembangan area kontainer dan pengangkutan logistik dari stasiun ke Pelabuhan Tanjung Emas.  

“Bentuk properti nantinya bisa bermacam-macam, hunian, mal, apartemen, tempat wisata, atau area pergudangan. Yang jelas, untuk kawasan heritage, kami tetap menjaga nilai otentiknya,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper