Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rizal Ramli Sebut Ekonomi Indonesia Nyungsep Terus, bila...

Jika menggunakan cara yang sama untuk memecahkan masalah, maka jangan berharap pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa menangani krisis ekonomi yang akan melanda, ujar Rizal Ramli
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli berada di dalam kendaraannya usai memenuhi panggilan KPK sebagai saksi terkait kasus BLBI di gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/7/2019)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli berada di dalam kendaraannya usai memenuhi panggilan KPK sebagai saksi terkait kasus BLBI di gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/7/2019)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Jika menggunakan cara yang sama untuk memecahkan masalah, maka jangan berharap pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa menangani krisis ekonomi yang akan melanda, ujar Rizal Ramli.

"Masa 'nyungsep' terus, Jokowi sudah jadi presiden yang kedua kok malah bukan membawa berkah, tapi membawa masalah yang berlanjut makin lama makin dalam," kata mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritimin itu dalam acara "Ngopi Bareng" yang diadakan di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).

Ekonom senior itu memprediksi ekonomi Indonesia bakal tumbuh sepanjang 2019 sebesar 4,5 persen, jauh dari yang ditargetkan pemerintah 5,2 persen pada tahun ini.

Dia mengkritik kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan saat ini yang tidak mendukung pertumbuhan, seperti rencana tax amnesty kedua yang menguntungkan sebagian orang dan langkah penghematan atau austerity yang menurutnya akan menyengsarakan rakyat kecil.

Rizal Ramli mengatakan, seharusnya pemerintah tidak mempertahankan cara lama dan malah mengganti target, tapi mengubah cara mengatasi krisis.

Menurut dia, seharusnya saat ekonomi melambat maka dilakukan stimulus yang meningkatkan ekonomi, baru kemudian mengejar pajak.

Pakar ekonomi itu juga mengatakan belum melihat rencana dan aksi agar Indonesia memanfaatkan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China, yang seharusnya sudah dimiliki untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

"Trade crisis ini sudah diramalkan satu setengah tahun lalu, pemerintah Indonesia tidak punya plan, tidak ada action dan timeframe bagaimana kita menarik manfaat," tegasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper