Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati keluhkan anggaran besar yang telah digelontorkan oleh pemerintah untuk pendidikan masih belum signifikan tingkatkan mutu SDM.
Seperti diketahui, pemerintah dari tahun ke tahun mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dari APBN. Tahun ini pun jumlahnya mencapai Rp495 triliun.
"Kita sudah 10 tahun menganggarkan 20% untuk pendidikan, tapi output-nya tidak bagus, tidak sememuaskan sebagaimana kita harapkan," kata Sri Mulyani dalam seminar yang bertajuk 'Transformasi Ekonomi untuk Indonesia Maju' yang bertepatan dengan ulang tahun ke-53 dari Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (9/8/2019).
Sri Mulyani mengatakan bahwa skor Programme for International Student Assesment (PISA) test siswa Indonesia masih kalah dibandingkan dengan Vietnam yang menganggarkan kurang lebih sama.
Menkeu mengungkapkan bahwa permasalahan yang perlu diselesaikan oleh pemerintah antara lain sinkronisasi antara stakeholder terkait seperti pemerintah daerah dan juga Kementerian Agama (Kemenag)
Untuk diketahui, sepertiga dari institusi pendidikan di Indonesia berada di bawah wewenang Kemenag.
Adapun pemerintah daerah di sini merupakan lembaga yang memiliki kewenangan atas pendidikan dasar yakni SD, SMP, dan SMA.
Selain peningkatan kualitas SDM melalui belanja di sektor pendidikan, pemerintah juga terus menggelontorkan belanja di sektor kesehatan dan pemberian jaminan sosial.
"Ini semua investasi di bidang SDM dan di APBN ini termasuk yang paling besar," ujar Sri Mulyani.