Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Petani Juli 2019 Meningkat 0,29 Persen

Nilai tukar petani (NTP) mengalami peningkatan sebesar 0,29 persen ke angka 102,63 pada Juli 2019 dari 102,33 pada Juni 2019.
Petani memeriksa pertanaman bawang putih di Desa Langensari, Kecamatan, Sukareja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (29/5/2019)./Antara-Subagyo
Petani memeriksa pertanaman bawang putih di Desa Langensari, Kecamatan, Sukareja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (29/5/2019)./Antara-Subagyo

Bisnis.com, JAKARTA Nilai tukar petani (NTP) mengalami peningkatan sebesar 0,29 persen ke angka 102,63 pada Juli 2019 dari 102,33 pada Juni 2019.

Kenaikan NTP ini umumnya berkat kontribusi tiga subsektor pertanian, yakni tanaman pangan sebesar 0,36 persen, subsektor hortikultura dengan kenaikan NTP sebesar 0,61 persen, dan peternakan dengan perubahan 0,67 persen dibanding Juni lalu.

"Kenaikan NTP pada Juli 2019 disebabkan lebih tingginya indeks harga hasil produksi pertanian dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian," kata Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (1/8/2019).

Indeks harga yang diterima petani meningkat sebesar 0,70 persen dari 139,79 menjadi 140,77, sementara indeks harga yang harus dibayarkan meningkat lebih rendah sebesar 0,41 persen dari 136,61 menjadi 137,17.

Kenaikan nilai tukar petani pangan disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) dengan kenaikan pada kelompok padi sebesar 1,42 persen. Sementara untuk kelompok palawija, khususnya jagung dan ubi jalar, mengalami perubahan indeks sebesar -0,34 persen dari 160,57 pada Juni menjadi 160,03 pada Juli 2019.

Peningkatan nilai tukar petani hortikultura sendiri didorong oleh kenaikan harga berbagai komoditas di subsektor ini, terutama pada kelompok sayur-sayuran yang naik sebesar 1,8 persen dengan dominasi kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit di tingkat petani.

Khusus untuk sektor peternakan, pertumbuhan indeks harga yang diterima peternak di hampir semua kelompok penyusunnya menjadi pendorong peningkatan. Kendati demikian, indeks harga di kelompok unggas tercatat mengalami penurunan -0,74 persen dari 140,59 pada Juni 2019 menjadi 139,55 pada Juli 2019.

"Komoditas yang menyebabkan kenaikan terbesar pada subsektor peternakan ialah sapi potong dan kambing," tambahnya.

Di sisi lain, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor perikanan tercatat mengalami penurunan dibanding Juni lalu, masing-masing sebesar 0,4 persen dan 0,32 persen.

Suhariyanto menuturkan turunnya NTP perkebunan rakyat tak lepas dari pengaruh turunnya indeks harga yang diterima petani, khususnya pada komoditas karet, kelapa sawit, cengkeh, dan kelapa. Pada saat yang sama, indeks harga yang dibayar petani tanaman kebun rakyat meningkat 0,38 persen dari 137,41 menjadi 137,95 pada Juli 2019.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper