Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelebaran dan Perbaikan Jalur Puncak Diperkirakan Selesai 2020

Perbaikan jalur dan penataan ini sudah dimulai sejak 2 tahun lalu dan diperkirakan akan selesai pada 2020 sehingga pengerjaan jalur 2 Puncak bisa segera dimulai.
Kendaraan roda empat memadati jalur Puncak Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama musim libur labaran. /ANTARA
Kendaraan roda empat memadati jalur Puncak Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama musim libur labaran. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Perhubungan akan turun tangan mengurai kepadatan lalu lintas di jalur Puncak, Bogor. Dalam jangka panjang, akan ada penambahan jalan baru.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa strategi yang sudah dan terus dilakukan oleh pihaknya adalah pelebaran jalur Puncak dan penataan pedagang kaki lima (PKL) baru memikirkan untuk membuat jalur baru.

"Strateginya kami perbaiki jalur Puncak, sekarang kami lebarkan ditata dulu, makanya kami buka 5 hektare untuk memindahkan PKL. Jembatan-jembatan kami lebarkan, kalau itu sudah selesai kami pikirkan jalur puncak yang Sentul—Kota Bunga," ujarnya, Kamis (1/8).

Basuki mengatakan bahwa untuk jalur baru Puncak terdapat sekitar 50 km tanah yang sudah siap, tetapi yang paling diutamakan adalah jalur Puncak saat ini dengan pertimbangan daerah wisata.

Perbaikan jalur dan penataan ini sudah dimulai sejak 2 tahun lalu dan diperkirakan akan selesai pada 2020 sehingga pengerjaan jalur 2 Puncak bisa segera dimulai.

"Jalur ini nantinya akan sangat efektif untuk mengurai kemacetan karena pasti memecah kemacetan yang ada," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut mengenai kemacetan di jalur Puncak, Bogor, mulai dari penyebabnya, hingga kemungkinan solusi penguraiannya.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, setiap akhir pekan pasti mengalami kemacetan, ramai, bahkan mungkin puncaknya sekitar 3 minggu yang lalu kemacetan agak sedikit panjang," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper