Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apa Sih Untungnya Pakai Bus Listrik? Ini Penilaian Perum PPD

Direktur Utama Perum PPD Panda Putu Yasa mengharapkan armada bus yang segera didatangkan BUMN itu bisa membantu efisiensi usaha sekaligus berkontribusi atas pengurangan polusi lingkungan.
Penumpang turun dari bus listrik usai mengikuti uji coba di halaman Balai Kota, Jakarta, Senin (29/4/2019). Pemprov DKI Jakarta bersama PT TransJakarta dan PT Bakrie & Brother Tbk menyelenggarakan uji coba bus listrik yang bertujuan untuk memastikan penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi umum di Jakarta. /ANTARA
Penumpang turun dari bus listrik usai mengikuti uji coba di halaman Balai Kota, Jakarta, Senin (29/4/2019). Pemprov DKI Jakarta bersama PT TransJakarta dan PT Bakrie & Brother Tbk menyelenggarakan uji coba bus listrik yang bertujuan untuk memastikan penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi umum di Jakarta. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA -- Mencoba bus listrik dalam pengoperasian usahanya, Perusahaan Umum (Perum) Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) berharap efisiensi dan turut menyumbang pengurangan polusi udara di DKI Jakarta.

Direktur Utama Perum PPD Panda Putu Yasa mengharapkan armada bus yang segera didatangkannya dapat membantu efisiensi usaha sekaligus berkontribusi atas pengurangan polusi lingkungan.

"Kami harapkan dengan bus listrik bisa paling tidak membersihkan udara Jakarta dan bisa berikan untung lebih bagi operator bus listrik dari pemeliharan perawatan jauh lebih mudah, biaya perawatan bsia lebih efisien daripada bahan Solar," katanya kepada Bisnis.com di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Dia menuturkan, penumpang pun akan merasakan kenyamanan lebih dengan penggunaan bus listrik. "Dari sisi layanan yang signifikan itu lebih nyaman, tidak berisik polusi udara tidak muncul lagi," tuturnya.

Sayangnya, dia belum menghitung efisiensi yang didapatkan dari penggunaan bus bertenaga listrik tersebut. Namun, dia menilai secara fisik aktivitas perawatan seperti ganti oli rutin setiap 10.000 kilometer atau 5.000 kilometer tidak perlu dilakukan. Selain itu, suku cadang mesin pun digantikan suku cadang listrik yang lebih sederhana.

Selain itu,  dari sisi perawatan, lanjutnya, seluruh komponen listrik, seperti kabel dan baterai membutuhkan pengawasan lebih detil guna menjaga performa bus listrik tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper