Bisnis.com, JAKARTA -- PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menarget perilisan stasiun pengisian listrik umum (SPLU) daya cepat atau fast charging dilakukan pada 27 Oktober 2019 mendatang atau bertepatan dengan Hari Listrik Nasional.
SPLU fast charging memungkinkan pemilik kendaraan listrik untuk menghemat waktu dalam pengisian daya. Misalnya, dengan SPLU fast charging berkapasitas 160 kWh, pemilik mobil listrik dengan daya baterai 200 kilowatt hour (kWh) akan mampu melakukan pengisian daya hanya dalam waktu 30 menit saja.
PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menargetkan pada tahun ini akan ada dua SPLU fast charging yang dirilis. Investasi pengadaan SPLU fast charging tersebut sekitar Rp1 miliar hingga Rp4 miliar.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Ikhsan Asaad menuturkan pengadaan SPLU fast charging tersebut akan menggunakan skema sharing bisnis dengan partner dari Eropa. Artinya, pengadaan SPLU fast charging yang semula akan dilelang untuk sementara ditahan karena menyesuaikan dengan biaya investasi yang cukup mahal.
Menurutnya, PLN pun terbuka dengan segala macam skema kerja sama dalam pengadaan SPLU tersebut. Yang jelas, lelang pengadaan SPLU fast charging akan dilakukan mengikuti kebutuhan akan stasiun pengisian daya listrik umum.
Namun, hingga saat ini kebutuhan akan SPLU masih belum tinggi. Selain itu, sejumlah pemilik kendaraan listrik, termasuk bus TransJakarta belum berminat untuk melakukan pengisian daya pada SPLU fast charging karena ditakutkan akan merusak beterai.
Baca Juga
"Saya hold dulu [lelang], karena kita ingin lebih banyak [vendor yang ikut lelang]. Untuk pengadaan yang satu lagi, Kamis [25/7/2019] ini kita putuskan," katanya, Senin (22/7/2019).
Sebelumnya, sejumlah vendor dari Eropa dan Korea Selatan dikabarkan tertarik untuk mengikuti lelang pengadaan SPLU fast charging di Jakarta Raya.