Bisnis.com, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mencatat pendapatan stasiun penyedia listrik umum di Jakarta Raya sepanjang semester I/2019 hanya senilai Rp1,3 miliar lantaran masih belum masifnya penggunaan kendaraan listrik.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Ikhsan Asaad mengakui hingga saat ini, pengguna stasiun penyedia listrik umum (SPLU) di wilayahnya yang berjumlah 1.840 unit masih didominasi pedagang kaki lima. Meskipun penggunaannya terus meningkat, namun jumlahnya masih belum bisa memberikan pengaruh yang signifikan pada pendapatan SPLU.
"Memang belum banyak kenaikan karena penggunaan kendaran listrik belum banyak masuk ," katanya, Senin (22/7/2019).
Dia memaparkan untuk pengisian daya motor listrik setidaknya membutuhkan daya 0,8 kilowatt hour (kWh) hingga 1 kWh untuk dapat menempuh perjalanan sepanjang 10 kilometer (km). Adapun rata-rata pemilik motor listrik akan melakukan pengisian daya di SPLU hingga 2 kWh saja.
"Jadi, murah sekali memang [pengisian daya kendaraan listrik]. Ke depan, kami melihat pasar bagaimana mendorong terus kendaraan listrik. Kami juga meminta mitra PLN untuk beralih ke kendaraan listrik," ujarnya.
Adapun sepanjang 2018, PLN Disjaya mencatat pendapatan dari SPLU masih senilai Rp1 miliar. Sejumlah SPLU akan dikhususkan untuk pedagang kaki lima guna memudahkan mereka mendapatkan aliran listrik.
"PLN akan memudahkan orang supaya mudah mendapatkan listrik. Selama ini, pedagang kaki lima pakai listrik dengan cara mencantol dan itu bahaya sekali, maka kita buat SPLU salah satunya untuk mengakomodasi kebutuhan pedagang kaki lima," katanya.