Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan bahwa impian 5 tahun ke depan mencapai pertumbuhan ekonomi 5,5% sampai 6% adalah dengan memperkuat manufaktur, ekonomi digital, industri kreatif, dan pariwisata.
Dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2019, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan perlambatan sektor manufaktur saat ini membuat Indonesia terjebak pada pertumbuhan ekonomi 5% atau middle income trap.
Dalam 5 tahun ke depan, kata Bambang, selain mencoba mengembangkan manufaktur, pemerintah akan memperkuat sektor ekonomi digital, pariwisata, dan industri kreatif.
"Mayoritas tenaga kerja masih terserap di sektor informal. Ke depannya kita perlu lingkungan kerja yang inklusif," terang Bambang di JCC, Senin (22/7/2019).
Bambang menyebut dengan strategi itu, Bappenas membidik kesenjangan pengangguran pada 5 tahun mendatang bisa turun dari posisi 9,41% menjadi 5%. Dia juga berharap pertumbuhan ekonomi 2024 bisa mencapai 5,5% sampai 6%.
"Nanti pertumbuhan kita harapkan pada 2024 sudah diseputaran 5,5% sampai 6," ungkapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyebut tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan pada Maret 2019 menjadi 25,14 juta orang. Angka ini dibandingkan dengan September menurun 529.900 orang.
Jika dibandingkan dengan Maret 2018, jumlah penduduk miskin juga turun 805.100 orang.
Adapun penyebaran penduduk miskmlin menurut pulau pada Maret 2019 berada di wilayah Papua dan Maluku sebesar 20,91%.
Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa sebesar 12,72 juta orang. Sementara itu, jumlah penduduk miskin rendah berada di Kalimantan sebesar 0,97 juta orang.