Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 22 JULI: Mubadala Investasi Rp35 Triliun, Ke Mana Arah Anggaran Subsidi?

Berita seputar rencana investasi Mubadala Investment Company untuk membangun pabrik petrokimia serta realisasi belanja subsidi pada tahun 2019 menjadi berita utama media massa hari ini, Senin (22/7/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar rencana investasi Mubadala Investment Company untuk membangun pabrik petrokimia serta realisasi belanja subsidi pada tahun 2019 menjadi berita utama media massa hari ini, Senin (22/7/2019).

Berikut ringkasan sejumlah berita utama di media cetak hari ini:

Mubadala Investasi Rp35 Triliun. Mubadala Investment Company berencana menggandeng PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. untuk membangun pabrik petrokimia senilai US$2,5 miliar, atau setara dengan Rp35 triliun sehingga Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor produk tersebut. (Bisnis Indonesia)

Ke Mana Arah Anggaran Subsidi? Realisasi belanja subsidi pada tahun ini diprediksi tidak akan mencapai pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, terutama untuk subsidi energi. Penyebabnya, turunnya harga minyak dan penguatan mata uang Garuda. (Bisnis Indonesia)

Pemerintah Revisi Target Ekspor Nonmigas Lebih Realistis. Pemerintah membuka peluang untuk merevisi target pertumbuhan ekspor nonmigas pada tahun ini agar lebih realistis karena capaian hingga semester I/2019 masih jauh di bawah target. (Bisnis Indonesia)

Bank Indonesia Optimistis NPI Terjaga. Bank Indonesia memprediksi neraca pembayaran Indonesia (NPI) tidak akan mengalami defi sit hingga akhir tahun. (Bisnis Indonesia)

Biar Bunga Turun, Hot Money Tak Kabur. Bank Indonesia memangkas BI 7-day repo rate (BI 7-DRR) lebih dulu daripada The Fed menurunkan Fed fund rate (FFR). Ini sempat menimbulkan kekhawatiran dana asing bakal kembali hengkang. (Kontan)

Jadi Anggota OECD Tidak Berdampak Banyak bagi Investasi Asing. Pemerintah menargetkan Indonesia jadi anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan atau Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada 2024 mendatang. Pertimbangannya: investor asing lebih suka menanamkan modal di negara-negara OECD. Dan, investor dari negara maju kerap menjadikan negara-negara OECD sebagai standar pemilihan tujuan investasi. (Kontan)

Bank Cetak Laba Rp 62,58 Triliun. Industri perbankan mencetak laba bersih sebesar Rp62,58 triiun hingga Mei 2019, tumbuh 8,87 persen dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp57,48 triliun. Melihat tren tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK meyakini laba bank cenderung meningkat sampai akhir tahun ini. (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper