Bisnis.com, PANGKALPINANG — Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan bahwa 90 persen dari 1,30 juta jiwa penduduk di daerah penghasil timah itu sudah memiliki dan mengakses air minum dan sanitasi yang layak sehingga dapat mempercepat peningkatan kualitas kesehatan serta kesejahteraan masyarakat daerah itu.
"Selama ini, penduduk miskin tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak sehingga mereka mengorbankan pendapatannya untuk membeli air yang merupakan kebutuhan dasarnya," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel Mulyono seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/7/2019).
Berdasarkan hasil rekapitulasi akses sanitasi dan air minum yang layak, katanya, jumlah penduduk yang sudah bisa mengakses keduanya pada triwulan pertama 2019 sudah 1.142.532 jiwa dari 1.366.735 jiwa jumlah penduduk se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca Juga
"Ketersediaan sarana sanitasi dan air bersih juga sangat penting karena penggunaan air dan sanitasi yang tidak layak dapat menyebabkan terjadi pendarahan, infeksi penyakit berbasis lingkungan, misalnya, diare, hepatitis, dan disentri, serta stunting," ujarnya.
Selain itu, sarana air minum dan sanitasi yang layak ini juga dapat mempercepat Penanganan stunting, yang merupakan salah satu prioritas nasional.
"Kita harus mencarikan solusi yang lebih baik, terutama dalam percepatan pelaksanaan kegiatan intervensi kesehatan lingkungan melalui peningkatan kualitas sanitasi lingkungan layak pada aspek perilaku yang benar-benar tercapai," katanya.