Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan Australia siap melanjutkan kerja sama pembangunan sanitasi tahap kedua guna meningkatkan akses yang layak, terutama di kawasan perkotaan. Dalam kerja sama ini, Australia akan memberi hibah sebesar Aus$33 juta hingga 2020.
Kerja sama pembangunan sanitasi antara Indonesia dan Australia sudah berlangsung sejak 2012 dalam program Sanitasi/Australia Indonesia Infrastructure Grants for Sanitation (sAIIG).
Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Dodi Krispratmadi mengatakan hibah dari Australia diharapkan bisa menarik minat pemerintah daerah untuk meningkatkan akses sanitasi.
"Program Hibah sAIIG Tahap II, dilaksanakan melalui penerapan mekanisme output based atau berdasarkan kinerja yang terukur," jelas Dodi dalam siaran pers pada Jumat (15/2/2019).
Dia menerangkan pemerintah daerah perlu melakukan investasi terlebih dahulu dengan menggunakan anggaran daerah. Hibah akan dikucurkan oleh Kementerian Keuangan setelah ada hasil verifikasi terhadap kinerja pelayanan sanitasi dari Ditjen Cipta Karya.
Dodi menyebutkan bahwa Kementerian Keuangan telah menerbitkan Surat Persetujuan Penerusan Hibah (SPPh) untuk 53 kabupaten/kota peserta Program Hibah sAIIG tahap II senilai Rp191,5 miliar. Jumlah tersebut memberikan manfaat sanitasi bagi 95.000 jiwa.