Bisnis.com, JAKARTA -- Aktivitas bongkar muat peti kemas domestik di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) dipindah ke Dermaga Samudera menyusul robohnya satu container crane di TPKS akibat dihantam haluan kapal MV Soul of Luck berbendera Panama.
VP Corporate Communication PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Wilis Aji Wiranata mengatakan bahwa kegiatan bongkar muat kontainer domestik akan dipindah selama dua pekan sambil menunggu crane yang roboh selesai dipotong dan dikeluarkan dari dermaga TPKS. Saat evakuasi potongan crane selesai, aktivitas bongkar muat peti kemas domestik akan kembali ke dermaga TPKS.
Sementara itu, aktivitas bongkar muat peti kemas internasional tetap dipertahankan di dermaga TPKS. Wilis mengatakan enam crane yang tersisa tetap mampu melayani tiga kapal sekaligus, bergantung pada panjang kapal. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan sebelum insiden terjadi.
"Dari sisi availability masih baik, hanya sedikit lebih lambat. Bisa jadi ada penurunan produktivitas sedikit, tetapi tidak signifikan," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (15/7/2019).
MV Soul of Luck bergerak tak terkendali saat hendak sandar di dermaga TPKS kemarin pukul 17.10 WIB setelah berlayar dari Port Klang Malaysia pada 11 Juli 2019. Akibatnya, haluan kapal yang berbobot 16.915 gros ton dengan panjang 168,05 m dan lebar 27 m itu menabrak struktur crane. Alat bongkar muat peti kemas itu pun seketika ambruk. MV Soul of Luck yang berbendera Panama tersebut diageni oleh PT Layar Sentosa.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Satu orang luka ringan, yakni operator head truk, yang langsung dibawa ke rumah sakit Panti Wilasa Citarum.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang memastikan pelayanan kepelabuhanan tetap berjalan seperti biasa meskipun lokasi kejadian sudah disterilkan.
KSOP juga berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab kejadian.
Selama ini, TPKS melayani bongkar muat kontainer domestik dan internasional. Aktivitas ekspor dan impor mendominasi dibandingkan dengan aktivitas domestik.
Komoditas ekspor Jawa Tengah yang paling tinggi adalah garmen, furnitur, dan kayu. Adapun komoditas impor Jateng yang dominan melalui TPKS antara lain tekstil dan bahan tekstil, makanan, dan bibit tanaman.
Dalam catatan Bisnis.com, produktivitas pelayanan kapal di TPKS pada awal 2018 rata-rata 55 boks per kapal per jam (bsh).