Bisnis.com, JAKARTA--ExxonMobil Cepu Limited terus memacu proyek Lapangan Kedung Keris agar bisa mulai beroperasi sesuai jadwal pada akhir tahun ini.
Lapangan Kedung Keris tersebut akan berkontribusi sebanyak 3.800 bph. Adapun proyek full well steam Kedung Keris merupakan satu dari 13 proyek hulu migas dengan total produksi sebanyak 240.000 barel setara minyak per hari (BOEPD) yang dijadwalkan beroperasi sepanjang 2019.
Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto mengatakan pengerjaan pemasangan pipa sudah selesai 50 persen dan diharapkan beroperasi tepat waktu pada akhir tahun. Adapun pipa yang harus dibangun Exxonmobil Cepu sepanjang 16 kilometer.
“Minyak dari lapangan Kedung Keris akan dikirim ke lapangan Banyu Urip untuk diproses sebelum dikirim ke FSO [floating storage and offloading] Gagak Rimang,” ujarnya, baru-baru ini.
Selain pengerjaan proyek Lapangan Kedung Keris, ExxonMobil Cepu juga tengah melakukan pengujian kemampuan produksi maksimal (high rate test/ HRT) di Lapangan Banyu Urip.
Erwin mengungkapkan HRT masih terus berlangsung dengan baik dan aman. “Kami terus berkoordinasi dengan SKK Migas, dan Ditjen Migas mengenai data dari tes ini dan sampai kapan HRT akan dilakukan,” katanya.
Baca Juga
Data SKK Migas menunjukkan, produksi dari Lapangan Banyu Urip tercatat 220.000 barel per hari (bph) per Juni 2019. Melalui HRT tersebut, SKK Migas mencoba kemampuan produksi apakah memungkinkan sampai ke 225.000 bph.