Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menyoal Penyebab UMKM Kesulitan Ekspor, Apa Solusinya?

Pemerintah didesak untuk mendorong para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia melakukan ekspor dengan mempermudah persyaratannya. 
Presiden Joko Widodo bertemu dengan pelaku UMKM di Jakarta./Instagram @jokowi
Presiden Joko Widodo bertemu dengan pelaku UMKM di Jakarta./Instagram @jokowi

Bisnis.com, MAGELANG — Pemerintah didesak untuk mendorong para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia melakukan ekspor dengan mempermudah persyaratannya. 

Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan saat ini tidak lebih dari 5% atau kurang dari 1.000 UMKM yang sudah melakukan ekspor UMKM. 

"Selebihnya dilakukan oleh perusahaan besar untuk lalukan ekspor produk UMKM. Memang masih sangat sedikit sekali, UMKM yang melakukan ekspor," ujarnya kepada Bisnis.com, baru-baru ini.

Untuk itu, dia meminta agar pemerintah mempermudah izin ekspor untuk produk UMKM seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), dan menggratiskan biaya sertifikasi agar harga produk UMKM Indonesia dapat bersaing pada pasar global.

Selain itu, dia menilai pemerintah  perlu memberikan insentif pajak ekspor bagi pelaku UMKM. Adapun, insentif lain yang diperlukan adalah penurunan biaya transportasi, perlindungan hukum untuk pasar luar negeri. 

"Pemerintah perlu membantu promosikan produk melalui platform online dengan gratis. Seluruh biaya yang membebani UMKM agar digratiskan. Ini membuat harga produk menjadi bisa bersaing," tuturnya. 

Ikhsan pun tak memungkiri kualitas produk UMKM Indonesia juga masih kurang untuk menunjang  ekspor produk UMKM sehingga perlu dilakukan pelatihan untuk menambah kualitas produk. 

Direktur Kerja sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan menuturkan pihaknya terus melakukan pembinaan produk UMKM untuk dapat melakukan ekspor.

“Kami terus memberikan pelatihan kepada UMKM untuk melakukan ekspor," ucapnya. 

Salah satunya yang dilakukannya yakni kerjasama dengan Pemerintah Kanada dalam Indonesia-Canada Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project yang berlangsung dari tahun 2014—2019 dengan tujuan meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara. 

"Program pembinaan yang dilakukan TPSA Project kepada calon eksportir sangat memberi manfaat dalam hal peningkatan produksi, pemasaran, manajemen, dan motivasi untuk maju, hal ini terbukti dari kesuksesan pelaku usaha untuk mendapatkan order dari buyer Kanada dan negara lain," tuturnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper