Bisnis.com, JAKARTA--Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan turut mengawasi penanganan insiden jatuhnya helikopter yang dioperasikan PT Carpediem Air, di Desa Kawo, Lombok Tengah.
Helikopter dengan rute Labuan Bajo-Lombok tersebut jatuh tepat di luar pagar Bandara Internasional Lombok di area pendekatan runway 31. Pesawat yang dikemudikan Capt. Kustiyadi ini terakhir kali melakukan kontak tower saat mengarah ke runway 31, pada pukul 14.02 WIT.
Petugas lalu lintas udara telah memberikan izin mendarat. Sesaat kemudian pada pukul 14.03 WITA pesawat tersebut jatuh.
"Kami terus memantau situasi atas insiden jatuh helikopter ini, semua pihak berkoordinasi dalam proses evakuasi," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti, Minggu (14/7/2019).
Dia menjelaskan helikopter dengan tipe B206L4 Registrasi PKCDV, membawa tiga penumpang Warga Negara Asing (WNA) yakni Luka Marie (Jerman), Nicholas Alexander (Inggris) serta Donoso Lillo (Chille).
Polana menambahkan, respons cepat dilakukan Air Rescue Fire Fighting (ARFF) yang tiba di lokasi kecelakaan pada pukul 14.30 WITA. Tim ARFF terdiri dari utility dan ambulance dengan personel 10 orang.
Selanjutnya, pada pukul 15.03 WIT, tiga penumpang yang mengalami luka dibawa ke RS Praya.
"Saya mengimbau kepada seluruh penyedia layanan jasa transportasi udara untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan penerbangan, sehingga mencegah terjadinya hal-hal yang berisiko," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Elfi Amir mengatakan untuk membantu proses evakuasi dan pengamanan tempat kejadian kecelakaan helikopter tersebut pihaknya berkoordinasi dengan Kepolisian setempat dan General Manager AP I Bandara Lombok Praya.
"Tidak ada dampak signifikan dalam kecelakaan pesawat ini terhadap operasi penerbangan di Bandara Lombok, sampai saat ini termonitor normal seperti biasa," ujarnya.