Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat melansir sebanyak 8.000 paket pengadaan barang dan jasa telah masuk dalam proses pelelangan hingga awal Juli 2019.
Pelelangan kini dibuka lewat Balai Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (P2JK) yang baru dibentuk.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan bahwa jumlah paket pengadaan barang dan jasa tahun ini mencapai 8.933 paket senilai Rp87 triliun.
Adapun, 8.000 paket yang telah masuk proses pelelangan bernilai Rp65 triliun. Dengan kata lain, 89,50 persen paket pengadaan barang dan jasa telah dalam proses pelelangan.
Syafie mengimbau agar 34 Balai P2JK untuk menjadi pusat informasi jasa konstruksi Kementerian PUPR di samping menjadi pembina para pemangku kepentingan.
Dia berharap supaya pelaksanaan pelelangan bisa berjalan secara adil, tidak diskriminatif, dan berdaya saing.
Baca Juga
"Pokja [kelompok kerja] juga harus profesional, dapat dipercaya, cepat, dan jangan takut melangkah. Keberadaan pokja menjadi simpul penting untuk mencapai target pelelangan dini tahun 2019," ujar Syarif melalui siaran pers, Kamis (11/7/2019).
Di sisi lain, Syarif mengingatkan agar seluruh Balai P2JK untuk memegang teguh integritas dalam mengemban tugas pengadaaan barang dan jasa.
Syarif juga meminta agar pokja melakukan koordinasi dengan instansi pusat agar tidak terjadi kegagalan pada tahap proses pelelangan.