Bisnis.com, JAKARTA – Kendati minat investor dan perusahaan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, pasar properti industrial, terutama di sektor pergudangan moderen bisa dikatakan belum matang di Indonesia.
Perusahaan konsultan properti Jones Lang LaSalle Asia menyebutkan bahwa saat ini pengembang dan investor terus dan semakin yakin menjejakkan kakinya di sejumlah wilayah di Jakarta dan Bodetabek untuk pengembangan kawasan industri.
Head of Research JLL Indonesia James Taylor mengatakan bahwa Jabodetabek merupakan salah satu wilayah dengan populasi urban terbanyak di dunia hingga mencapai 30 juta penduduk. Artinya, wilayah itu sangat potensial untuk dibangun kawasan industri, bagi perusahaan seperti dagang elektronik dan barang konsumsi.
“Kemudian, ada juga peraturan yang mengatur bahwa perusahaan manufaktur harus menaruh fasilitasnya di kawasan industri, ini makin terbuka tidak hanya untuk pabrik, tapi juga untuk pergudangan, jadi pengembang lebih bebas dalam mengembangkan kawasan industri itu,” katanya dikutip dalam laporan resmi, Selasa (2/7/2019).
Timur Jakarta seperti Bekasi dan Karawang saat ini mendapat predikat sebagai lokasi yang jadi pilihan utama untuk pengembangan kawasan industri. Adapun, area Bogor lanjut hingga ke Selatan juga semakin populer di mata pengembang, tapi lahan yang tersedia tidak banyak.
“Kawasan industri yang ada di Bekasi dan Karawang kebanyakan diisi oleh perusahaan joint venture antara perusahaan lokal dengan perusahaan Jepang. Adanya infrastruktur yang memadai dan segala fasilitas yang ditawarkan membuat wilayah ini makin populer,” sambung Taylor.
Saat ini, menuju ke kawasan industri di Bekasi dan Karawang sudah ada akses tol langsung dari Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu, Kawasan Industri Jababeka juga sudah menyediakan pelabuhan darat, ditambah dengan pembangunan sejumlah infrastruktur lainnya yang ke depan diharapkan bisa memperbaiki aksesibilitas ke kawasan industri utama itu.