Bisnis.com, JAKARTA - Investasi subsektor ketenagalistrikan sepanjang periode Januari-Mei 2019 telah mencapai US$4,74 miliar atau setara dengan Rp68,74 triliun (US$1=Rp14.500).
Adapun, realisasi investasi hingga Mei pada tahun ini lebih tinggi 34,66% dibandingkan dengan investasi pada periode yang sama tahun lalu senilai US$3,52 miliar.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana memaparkan investasi tersebut terdiri dari proyek pembangkit listrik PT PLN (Persero) senilai Rp16,39 triliun, proyek produsen listrik swasta (independent power producer/IPP) Rp26,48 triliun, dan dari pembangkit listrik swasta terintegrasi (private power utility/PPU) Rp 2,39 triliun. Selain itu, investasi juga datang dari pembangunan transmisi senilai Rp9,06 triliun, gardu induk Rp3,82 triliun, dan distribusi Rp10,57 triliun yang seluruhnya dikerjakan PLN.
"Investasi terus naik. Bisa jadi akibat dari makin sederhana, cepat, jelas, dan makin murahnya segala macam perizinan yang terkait dengan subsektor ketenagalistrikan. Kami selalu perbaiki tingkat kemudahan berbisnis di sektor kelistrikan," ujarnya, Selasa (2/7).
Sementara itu, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menuturkan pihaknya optimistis bisa memenuhi target investasi tahun ini yang dipatok di angka US$12,04 miliar atau Rp170,22 triliun. Pasalnya, realisasi investasi bulanan sejak awal 2019 selalu melebihi target.
"Bisa lebih karena proyek pembangkit, transmisi, ada kemudahan-kemudahan investasi, OSS itu sudah mulai digunakan. Jadi, aliran investasi bisa cepat masuk," tuturnya.