Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan membutuhkan anggaran hingga Rp100 miliar untuk membangun stasiun KA Bandara dan Skybridge untuk menghubungkan stasiun KA bandara dengan Bandara Radin Inten II di Lampung.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ingin mengoptimalkan moda transportasi kereta api agar menjadi pilihan angkutan massal di Bandar Lampung. Mulai dari pembangunan Kereta Bandara, dan Kereta Komuter di dalam kota dan antar kota.
"Pembangunan tersebut ditargetkan akan selesai akhir 2020. Untuk pembangunannya membutuhkan anggaran sekitar Rp50--100 miliar," kata Budi dalam siaran pers, Minggu (30/6/2019).
Dia menambahkan dalam pembangunan tersebut pemerintah pusat akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan PT Kereta Api Indonesia. Adapun, saat ini jalur rel kereta dan jaringannya sudah ada, sehingga kita tinggal melakukan penyelesaian tanah serta pengadaan-pengadaan sarana pelengkap.
Menurutnya, pembangunan kereta bandara di Lampung sangat dibutuhkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan terutama di Bandar Lampung. Adanya angkutan massal kereta api, dapat memangkas perjalanan dari Bandar Lampung menuju Bandara Radin Inten II.
Saat ini, lanjutnya, durasi menuju Bandara Radin Inten II dari Bandar Lampung sekitar 1 jam melalui jalan raya. Jika menggunakan kereta api dapat dipangkas menjadi hanya kurang lebih 20 menit saja.
"Di samping itu, keberadaan kereta bandara ini juga akan mengurangi kepadatan kendaraan," ujarnya.
Budi menuturkan Lampung memiliki keuntungan dengan memiliki banyak jaringan jalur rel kereta dibandingkan daerah-daerah lainnya. Rel-rel yang ada juga bisa diintensifkan untuk penggunaan transportasi komuter dalam kota ataupun antar kota, misalnya dari Kota Bumi, Baturaja, hingga ke Palembang.