Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia mempromosikan keuntungan berinvestasi di Indonesia kepada para pengusaha Jepang, khususnya dalam hal insentif perpajakan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa dengan pertemuan ini pengusaha Jepang diharapkan mampu meningkatkan investasinya di Indonesia. Pasalnya, dia menilai pasar Indonesia sangat besar dan juga strategis untuk menjadi hub bagi negara lain.
“Dalam memperbaiki iklim investasi kami terus memperbaiki kebijakan. Saat ini Presiden Jokowi terus meminta diperbaiki iklim investasi,” ujarnya dalam Indonesia Round Table Business Meeting, di Osaka, Jepang, Kamis (27/6/2019), dikutip dari laman setkab.go.id.
Dalam bidang perpajakan, dia mengungkapkan pemerintah terus mengeluarkan kebijakan untuk kemudahan dalam hal pajak.
“Fasilitas pertama yakni tax holiday untuk investasi baru terhadap 18 jenis sektor usaha, apakah itu petrokimia maupun elektronik,” jelasnya.
Jika melaksanakan training, lanjutnya, juga akan mendapatkan penambahan insentif fiskal.
“Proses yang diberikan untuk tax holiday dan allowance akan sangat mudah jika sudah masuk dalam kategori tersebut. Saat ini sudah ada 289 triliun investasi baru,” ujarnya.
Selain tax holiday, pemerintah juga menyiapkan Kawasan Berikat (Industrial Zone) dengan fasilitas yang telah diberikan pemerintah.
“Kami juga tentu melihat banyak perusahaan masuk di bidang finansial atau financial inclusion,” tambahnya.
Selain itu, Sri menambahkan pemerintah mengeluarkan peraturan Menteri Keuangan terkait kemudahan dalam properti.
Pada kesempatan ini, sebanyak 21 perusahaan Jepang turut hadir dalam pertemuan ini di antaranya Japan External Trade Organization (JETRO), Daihatsu Motor Co.Ltd.,Honda Motor Co.Ltd., Marubeni Coorporation, Mitsubishi UFJ Financial Group, Mitsui dan CO.LTD, Nippon Steel, Sumitomo Corporation, Toyota Tsuho Corporation.