Bisnis.com, JAKARTA - Schneider Electric, melalui pabriknya di Cikarang - pabrik Engineer-to-order Schneider Electric terbesar di Asia - menggabungkan sistem otomasi industri dan pemanfaatan energi terbarukan. Langkah ini juga merupakan bagian dari program transformasi digital Schneider Electric secara global dan komitmen perusahaan terhadap netralitas karbon pada tahun 2030.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (25/6/2019), Xavier Denoly, Country President Schneider Electric Indonesia mengatakan, “Pabrik Cikarang merupakan pabrik Engineer-to-Order, salah satu pabrik global kami yang memproduksi panel untuk kebutuhan domestik maupun ekspor dengan spesifikasi yang berbeda tergantung pada kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu proses produksi di pabrik ini sangat bergantung pada sumber daya manusia. Transformasi digital di pabrik Cikarang ini lebih menekankan pada peningkatan produktivitas tenaga kerja dengan merampingkan proses komunikasi dan meningkatkan keakuratan data / informasi melalui pemanfaatan solusi EcoStruxure. Transformasi digital ini meningkatkan visibilitas dan koordinasi antar operator, serta meningkatkan efisiensi energi dan pelestarian lingkungan. Digitalisasi pabrik memungkinkan presisi yang lebih baik dalam pemeliharaan perangkat operasional sehingga mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan kualitas produk bagi pelanggan dan yang lebih penting, mengembangkan keterampilan tenaga kerja terhadap kemampuan analisa dan trend teknologi industri terkini. "
Pabrik pintar Cikarang merupakan salah satu dari yang pertama menggunakan energi terbarukan dalam kegiatan operasionalnya dari seluruh pabrik Schneider Electric di Asia. Sumber energi terbarukan berasal dari panel tenaga surya di atap gedung yang menyediakan listrik untuk operasi gedung. Pemanfaatan tenaga surya ini sekaligus mengurangi jejak karbonnya hingga mencapai 181 ton CO2 per tahun. Lebih dari dua puluh persen (> 20 persen) dari konsumsi energi bulanan di pabrik saat ini dihasilkan dari tenaga surya dan ditargetkan untuk mencapai 100 persen energi terbarukan pada tahun 2030.
Sebagai pabrik Engineer-to-Order Schneider Electric terbesar di Asia, Cikarang adalah pabrik perakitan panel dengan spesifikasi khusus untuk berbagai macam produk dari peralatan listrik bertegangan rendah hingga menengah. Terletak di Kawasan Industri Jakarta Timur, dengan area seluas 33.000 meter persegi, pabrik Cikarang mempekerjakan 800 karyawan dan memiliki sertifikasi berdasarkan standar nasional dan internasional mencakup ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 50001 dan SMK3.
EcoStruxure adalah solusi yang menggerakkan transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi. Sebagai platform digital berbasis Internet of Things (IoT) yang terdiri dari produk yang terhubung; solusi kontrol tepi; dan aplikasi, perangkat lunak analitik, dan layanan. Platform ini memberikan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh perusahaan melalui pemantauan yang real-time, mobile insights, kemampuan digital twin, dan mitigasi risiko secara proaktif. Saat ini, EcoStruxure hadir di 500.000 instalasi, menghubungkan 20.000 pengembang perangkat lunak, 3.000 utilitas dan 650.000 penyedia layanan dan mitra dalam sebuah komunitas.
“Pabrik pintar kami di Cikarang menunjukkan bagaimana transformasi digital menghasilkan peningkatan efisiensi, mengurangi waktu dan biaya, kesalahan operator dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada para staff dalam kegiatan operasional dan pemeliharaan melalui visibilitas yang lebih baik. Pabrik pintar Cikarang, sejauh ini, telah menghasilkan peningkatan produktivitas dan efisiensi energi hingga 15 persen,” jelas Hemant Lakhotiya, Wakil Presiden APAC Region Equipment & Transformers Schneider Electric.
Baca Juga
Sebelumnya Schneider Electric juga telah melakukan transformasi digital untuk pabriknya di Batam. Pabrik pintar ini berbasis IIoT (Industri Internet of Things) dan menjadi percontohan Kementerian Perindustrian Indonesia dalam upaya untuk mempercepat Industri 4.0 di sektor manufaktur. Schneider Electric di Batam juga bermitra dengan Kementerian Perindustrian dalam melakukan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku industri yang akan ingin berdiskusi dan membangun kompetensi dalam penerapan digitalisasi dan otomatisasi dengan merujuk pada praktik terbaik.
Pabrik pintar Schneider Electric di Cikarang dan Batam melengkapi portofolionya dalam mentransformasi pabrik disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan operasional yang berbeda untuk menunjukkan bagaimana teknologi digital meningkatkan produktivitas sumber daya manusia dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Selain pabrik Cikarang dan Batam, Schneider Electric Group juga telah mentransformasi pabrik di Cina, Prancis, Filipina, India, Amerika Serikat dan Meksiko.
Selain itu, grup Schneider Electric baru-baru ini juga mengumumkan pencapaiannya sebagai peringkat ke-11 dalam Gartner Supply Chain Top 25 for 2019 dan memperoleh penghargaan 2019 Industrial Chain Supply Chainnovator Award 2019 dalam Chainnovator Supply 2019 Gartner sebagai perusahaan dengan inisiatif rantai pasokan yang tidak konvensional, inovatif, dan berdampak tinggi di sektor industri manufaktur.