Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus Daging Sapi dan Kerbau Usai Lebaran Lebih Rendah dari Perkiraaan

Guna memenuhi defisit yang mencapai 50.529 ton, pemenuhan dilakukan dengan memanfaatkan stok sekitar 81.273 ekor sapi dan kerbau siap potong pada Mei lalu yang setara dengan 16.251 ton daging.
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Surplus daging sapi dan kerbau usai Ramadan dan Lebaran tahun ini lebih rendah dibanding prognosis sebelumnya.

Berdasarkan penghitungan sementara Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian, surplus ketersediaan daging sapi dan kerbau sampai akhir Juni nanti diperkirakan 2.001 ton. Angka ini 449 ton lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya yang mencapai 2.450 ton.

"Untuk penyediaan daging sapi dan kerbau selama Ramadan, saat dan pasca-Idulfitri dipastikan tercukupi bahkan surplus sebesar 2.001 ton dari prognosis 2.450 ton. Berarti ada stok terpakai tapi tetap surplus," ujar Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Syamsul Ma'arif dalam ketika dihubungi Bisnis, Jumat (14/6/2019).

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebelumnya memperkirakan kebutuhan akan daging sapi atau kerbau selama Mei-Juni berada di angka 123.105 ton dengan ketersediaan daging sapi lokal sebesar 72.579 ton.

Guna memenuhi defisit yang mencapai 50.529 ton, pemenuhan dilakukan dengan memanfaatkan stok sekitar 81.273 ekor sapi dan kerbau siap potong pada Mei lalu yang setara dengan 16.251 ton daging. Pemerintah juga menyebutkan terdapat stok sapi bakalan untuk periode Juni sebanyak 59.746 ekor atau setara dengan 11.946 Ton daging.

Selain itu, pemenuhan kebutuhan selama Mei sampai Juni ini pun ditambah dengan ketersediaan daging dan jeroan di gudang importir sebanyak 9.537 ton serta 8.333 ton stok di Bulog. Pada bulan Juni ini pun terdapat 12.359 ton daging sapi dan jeroan yang rencananya masuk ke Tanah Air.

"Pada prinsipnya selama Ramadan, komoditas pangan pokok penting terkendali dan sesuai dengan prognosis," sambung Syamsul.

Sementara untuk daging ayam ras, Syamsul menjelaskan bahwa sejauh ini perkiraan surplus masih sesuai dengan prognosis yakni sejumlah 30.737 ton dengan ketersediaan 593.206 ton dan kebutuhan 562.833 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper