Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Pariwisata Bali Utara, PUPR Bangun Jalan Pintas Mengwitani-Singaraja

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun jalan pintas di ruas Mengwitani-Singaraja untuk menghubungkan daerah pariwisata di Bali bagian Utara dengan Bali bagian Selatan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (ketiga kiri) saat meninjau proyek penataan Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar, Bali, Jumat (14/6/2019)./ANTARA-Nyoman Hendra Wibowo
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (ketiga kiri) saat meninjau proyek penataan Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar, Bali, Jumat (14/6/2019)./ANTARA-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun jalan pintas di ruas Mengwitani-Singaraja untuk menghubungkan daerah pariwisata di Bali bagian Utara dengan Bali bagian Selatan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan jalan yang menghubungkan Denpasar dengan Singaraja sangat dibutuhkan karena saat ini kondisinya jalan sempit dan berkelok-kelok. Jalan pintas ini akan dibangun sepanjang 12,76 kilometer.

Basuki menambahkan, jalan pintas baru akan memperpendek jarak tempuh dari semula sepanjang 13,46 kilometer dengan mengurangi jumlah kelokan yang ada. Jalan pintas yang bakal dibuat pada sepuluh titik berlokasi di Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Buleleng.

"Di Bali kita menghindari membangun tol karena ekonomi kerakyatannya sangat menonjol," ujar Basuki dalam siaran pers, Jumat (14/6/2019).

Basuki menjelaskan jalan pintas akan mengurangi kelokan dari 15 kelokan menjadi 5 kelokan. Tanjakan curam dengan kemiringan 10-15 derajat juga bakal turun menjadi 6 derajat sehingga bakal lebih nyaman.

Menurut Basuki, progres pembangunan jalan pintas pada titik 5 dan 6 sepanjang 1,95 kilometer mencapai 50,73 persen. Konstruksi dikerjakan oleh PT Adhi Karya dan PT Cipta Strada (KSO) dengan nilai kontrak Rp128 miliar. Konstruksi diharapkan rampung pada Desember 2020.

Samentara itu jalan pintas pada titik 3 sepanjang 480 meter baru mencapai 10,22 persen. Adapun, konstruksi pada titik 4 tengah dalam persiapan kontrak.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional(BBPJN) VIII Kementerian PUPR I Ketut Darmawahana mengatakan pembangunan shortcut di 5-6 bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan.

Sementara itu, titik 3-4 dibangun untuk mengurai simpul kemacetan lalu lintas di Simpang Kebun Raya Bedugul. Menurut Ketut hingga saat ini belum ditemui kendala dalam pembangunan jalan tersebut.

"Keberadaan shortcut sangat penting untuk menciptakan pemerataan pembangunan antara Bali Utara dan Selatan. Buleleng khususnya dengan potensi pariwisata yang luar biasa diharapkan akan bisa terus berkembang," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper