Bisnis.com, JAKARTA - Sasaran pertumbuhan investasi pemerintah pada tahun depan akan ditentukan oleh kondisi permintaan dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi global.
Seperti diketahui, pemerintah mengharapkan pertumbuhan investasi dapat mencapai 7 persen pada 2020 agar target pertumbuhan ekonomi dapat dijaga di kisaran 5,3 persen-5,6 persen.
Ekonom ADB Institute Eric Sugandi menuturkan faktor Pilpres terhadap investasi sudah tidak membuat investor wait and see karena sudah ada kepastian hasil.
"Yang lebih berpengaruh ke depan adalah kondisi ekonomi global," kata Eric, Rabu (12/06/2019). Pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi global melambat sehingga ini membuat investasi Indonesia terpengaruh.
Jika pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan bisa membaik, Eric melihat kesempatan investasi tumbuh lebih cepat bisa terjadi, terutama bagi investasi yang berorientasi ekspor.
Di sisi lain, Eric mengkhawatirkan kondisi permintaan domestik. "Tapi kondisi domestic demand kalau tetap seperti sekarang atau memburuk bisa menyebabkan investasi stagnan atau tumbuh melambat, terutama untuk investasi yang targetnya pasar domestik," ungkap Eric.
Seperti diketahui, pertumbuhan konsumsi rumah tangga cenderung mengalami stagnasi di kisaran 5 persen. Alhasil, permintaan domestik belum tumbuh kuat untuk menarik arus investasi yang lebih deras.