Bisnis.com, JAKARTA-- Normalisasi Kali Bekasi sudah memasuki tahap darurat untuk dilaksanakan, pasalnya Kali ini adalah penyebab utama banjir di Bekasi.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah mengatakan bahwa hari ini Rabu (29/5), pihaknya melakukan rapat koordinasi di kantor Walikota Bekasi dipimpin Wakil Walikota Tri Adhianto.
Dalam rapatnya, terdapat beberapa alasan kenapa normalisasi sungai/kali Bekasi merupakan kegiatan yang mendesak dan harus segera dilaksanakan.
"Kali Bekasi merupakan muara sungai Cileungsi dan Cikeas merupakan daerah rawan banjir, sudah 17 tahun Kali Bekasi tidak pernah dilakukan pengerukan sungai, sehingga sudah tinggi sedimentasinya," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (29/5/2019).
Dia menambahkan bahwa banyaknya sampah di Kali Bekasi, termasuk sampah bambu, dan berkumpul atau menumpuk di suatu tempat seperti Bendung Koja sudah mengganggu aliran sungai dan harus segera diambil langkah untuk menanggulanginya.
Sebelumnya, rencana normalisasi Kali Bekasi yang selalu membuat banjir di sejumlah wilayah Kota Bekasi terancam gagal. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tak akan bisa memenuhi syarat yang diminta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) agar membebaskan lahan sempadan sepanjang Kali Bekasi.
Baca Juga
Ketidakmampuan Pemkot Bekasi membebaskan lahan sepanjang Kali Bekasi karena melintasi lima kecamatan dan kemampuan uang yang tidak memadai.
Bambang mengatakan untuk jaminan pembebasan lahan yang menjadi salah satu persyaratan normalisasi, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke Pemerintah Kota Bekasi.
"Namun karena perlu dana yang cukup besar, Pemkot akan berupaya atau memohon ke Kementerian PUPR untuk bisa dibantu APBN dan ke Presiden untuk bisa menjadi program strategis nasional," ujarnya.
Sebagai informasi, Kali Bekasi melintasi lima kecamatan mulai dari Bekasi Utara, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Jatiasih hingga Kecamatan Pondokgede.