Bisnis.com, SURABAYA -- PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri atau JNK memperkirakan volume lalu lintas di jalan tol Ngawi-Kertosono bakal naik 266 persen saat puncak arus mudik dan 312 persen saat puncak arus balik. Kenaikan dipicu konektivitas jalan tol di koridor Trans Jawa yang sudah tersambung sejak akhir 2018.
Direktur Utama JNK, Iwan Moedyarno mengatakan pada masa angkutan lebaran 2018, jalan tol di koridor Trans Jawa belum seluruhnya tersambung. Tahun ini, tersambungnya jalan tol di koridor Trans Jawa diyakini membuat pengguna jalan bakal banyak melintas di ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 88 kilometer.
"60 persen arus mudik akan berasal dari Timur. Puncak mudiknya kami perkirakan H-3 dan puncak arus baliknya H+1," jelas Iwan di Surabaya, Senin malam (27/5/2019).
Saat puncak arus mudik, tol Ngawi-Kertosono diprediksi bakal dilintasi 22.994 kendaraan atau 266 persen dari trafik normal 6.281 kendaraan. Bila dibandingkan dengan puncak arus mudik tahun lalu, prediksi trafik naik 20,5 persen.
Sementara itu, pada puncak arus balik 9 Juni 2019 mendatang, JNK memperkirakan jumlah trafik bakal mencapai 25.907 kendaraan atau 312 persen dibandingkan dengan trafik normal. Jumlah ini hanya 3 persen lebih tinggi dibandingkan dengan puncak arus balik 2018.
Iwan menuturkan, selama masa angkutan lebaran 2019, JNK mengidentifikasi enam lokasi yang rawan kepadatan. Keenam lokasi meliputi Gerbang Tol (GT) Madiun, GT Nganjuk, dan empat tempat peristirahatan dan pelayanan (TIP) atau rest area.
Baca Juga
Untuk mengantisipasi kepadatan, JNK menyiapkan sepuluh mobile reader di 3 GT bila terjadi antrean panjang di gerbang tol. JNK juga menyediakan layanan isi ulang kartu uang elektronik di GT Madiun dan TIP KM 597 A/B dan KM 626 A/B.
