Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong Unit Pelaksana Teknis (UPT) mengembangkan pengembakbiakan sapi jenis Belgian Blue sehingga bisa diadopsi oleh masyarakat.
Amran mengungkapkan jika Balai Veteriner sukses mengembangkan setidaknya 5 ekor sapi Belgian Blue, ia memastikan masyarakat akan tertarik untuk mengadopsi ternak sapi tersebut.
Pengembangan sapi Belgian Blue acap kali dianggap sebagai jawaban untuk mencapai swasembada daging sapi pada 2026. Sapi yang masuk rumpun sapi potong kelompok bos taurus ini disebut lahir dengan rata-rata 52,4 kg untuk yang murni dan 27 kg sampai 55 kg untuk hasil persilangan. Pertambahan berat badannya pun mencapai 1,2-1,6 kg/hari dengan berat jantan dewasa sekitar 1.100 sampai 1.250 ton.
Meski diproyeksikan sebagai solusi permasalahan produksi daging sapi nasional, sejauh ini pengembangan Belgian Blue terbatas dilakukan oleh 12 UPT dan Balai Embrio Ternak (BET), di antaranya adalah Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPUT) Baturraden, Padang Mengatas, Sembawa, dan Indrapuri. Kementan sendiri menargetkan pada 2019 ini, akan ada 1.000 ekor pedet yang lahir.
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita optimistis target kelahiran pedet tersebut dapat tercapai tahun ini.
"Pasti tembus 1.000 ekor. Sampai saat ini sudah lahir 97 ekor lewat transfer embrio dan 278 ekor dari inseminasi buatan. Jadi totalnya 375 ekor," ungkap Ketut lewat pesan tertulis kepada Bisnis, Senin (27/5/2019).
Selain 375 ekor sapi keturunan Belgian Blue yang telah lahir, Ketut juga mencatat terdapat 140 ekor sapi betina yang tengah bunting melalui transfer embrio. Ada pula 278 ekor sapi betina yang sudah bunting melalui inseminasi buatan sehingga potensi tambahan berjumlah 464 ekor.