Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Angkutan Darat Singapura (LTA) melihat kelayakan bangunan jalur rel baru yang akan melayani para penduduknya di wilayah utara dan timur laut Singapura baru baru ini.
Dalam Rencana Induk Transportasi Darat 2040 (LTMP 2040) yang dicanangkan oleh pemerintah Singapura, LTA mencatat bahwa jalur kereta api baru akan melengkapi jaringan transportasi di dalam wilayah utara dan timur laut Singapura. Hal ini diciptakan untuk membangun akses dan perkembangan baru bagi kota-kota yang belum memiliki akses secara langsung ke jaringan kereta api.
Berdasarkan keterangan dalam situs resmi LTA, jalur ini dapat mencakup area seperti Woodlands, Sengkang, Sembawang, Serangoon North, Kallang, Whampoa dan Greater Southern Waterfront.
LTA menambahkan bahwa studi kelayakan akan menilai isu-isu seperti lokasi stasiun, permintaan dan jadwal pengembangan untuk jalur baru. Ini juga akan mempertimbangkan pengembangan penggunaan lahan di masa depan dan pengguna lahan yang sudah ada di sepanjang koridor. Studi kelayakan bisa memakan waktu hingga dua tahun untuk menyelesaikannya.
"Ketika jalur ini selesai secara bertahap, jalur ini dapat melayani lebih dari 400.000 rumah tangga, dengan penumpang di wilayah utara Singapura menikmati penghematan waktu hingga 40 menit ke pusat kota," ujarnya seperti dikutip dari Propertyguru Singapura Senin (27/5/2019).
LTA percaya bahwa jalur baru ini dapat menekan permintaan perjalanan yang sedang bertumbuh di koridor timur laut serta memperkuat ketahanan keseluruhan jaringan MRT.
Baca Juga
“Ini akan membantu menjadikan kereta api sebagai pilihan transportasi yang lebih cepat, lebih nyaman, dan andal bagi lebih banyak orang Singapura,” tutur LTA.
Sementara itu, salah satu tujuan LTMP 2040 adalah untuk memastikan "kota 45 menit dengan kota 20 menit", yang menyiratkan bahwa penumpang hanya perlu 45 menit untuk bekerja dan 20 menit untuk mencapai fasilitas di kota-kota perumahan.
Kunci untuk mewujudkan tujuan ini yakni pemerintah menciptakan lebih banyak pusat pekerjaan regional dan membawa pekerjaan lebih dekat ke rumah. Contoh area tersebut adalah Distrik Danau Jurong, Distrik Digital Punggol, Pusat Regional Woodlands dan Distrik Inovasi Jurong.
Untuk memastikan aksesibilitas dan konektivitasnya, pusat-pusat ketenagakerjaan akan didukung oleh prakarsa transportasi lain, seperti memiliki lebih banyak “Koridor Prioritas Transit” (TPC) yang didedikasikan untuk jalur bersepeda dan jalur bus.
Selain TPC, peningkatan rel seperti ekstensi jalur kereta api juga akan terhubung ke tempat kerja baru ini.
Cara lain untuk mencapai tujuan "kota 45 menit dengan kota 20 menit" adalah dengan memiliki lebih banyak fasilitas transportasi Walk-Cycle-Ride, kata LTA.