Bisnis.com, JAKARTA—Kendati pertumbuhan bisnis properti masih belum menggembiarakan, cukup banyak pengembang yang optimistis bahwa bisnis tersebut akan meningkat pasca-pemilihan umum berlangsung damai.
AVP Marketing PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) Alvin Andronicus mengatakan bahwa banyak investor yang optimistis terhadap perekonomian Indonesia pasca pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,1 persen dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia yakni sebesar 2,8 persen.
Kemudian tahun ini dicanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan akan mencapai 5,3 persen.
"Meskipun kita memasuki masa pemilu dari delapan bulan yang lalu, pertumbuhan investasi tetap menunjukkan optimisme dan juga dalam persiapan pemilu respons masyarakat yang sebelumnya wait and see juga baik, sehingga pascapemilu langsung back to bisnis," ujarnya pada Bisnis Sabtu (26/5/2019).
Alvin mengaku bahwa para pelaku developer dalam negeri sudah melakukan pembangunan sejak Januari di berbagai investasi dan tidak menunggu alias wait and see. "Kalau kita menunggu pemilihan umum developer akan tertinggal oleh pasar," tuturnya.
selain itu, Alvin juga menuturkan pertumbuhan investasi yang terdata dalam catatan BKPM juga karena dampak dari terjadinya perang dagang China dan Amerika. Menurutnya, perang dagang ini juga memberikan kesempatan produk-produk yang tidak terserap oleh China masuk ke dalam negara yang bertumbuh seperti Indonesia.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi kuartal pertama 2019, pekembangan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran, terdata sebanyak 410 proyek dengan investasi US$ 948.156 Ribu.
Adapun realisasi penanaman modal Dalam Negri (PMDN) di sektor tersebut telah mencapai 365 proyek dengan investasi Rp4.592.209,4. Sehingga total realisasi penanaman modal secara kesuluruhan dalam kuartal pertama 2019 yakni sebanyak 775 proyek yang telah disetujui.
Menurut Alvin, dia optimisitis pertumbuhan investasi di properti terus berjalan, karena presiden terpilih membuktikan keseriusan dalam membangun Indonesia dan sekaligus membangun infrastruktur yang baik. Hal ini memberikan sentimen positif terhadap realisasi investasi di sektor properti.
Alvin yakin, pernyataan Jokowi untuk mulai melakukan pemindahan Ibukota negara menjadikan sentimen positif pula pasar internasional dan negara. Hal ini membuktikan bahwa perekonomian Indonesia semakin bagus, sehingga investor asing juga akan ikut serta dalam pembangunan Indonesia.
Selain itu, Alvin juga mengatakan bahwa indikator kenaikan jumlah proyek dan investasi juga dikarenakan investion rate yang masih berada di bawah 4 persen dan BI rate yang masih terkunci meskipun mencapai 14 tetap positif dan pergerakan ekspor impor juga akan terus bertumbuh.
"Nah ini yang menjadi salah satu bentuk indikator yang menyebabkan peningkatan yang signifikan jadi tidak aneh banyak investor asing mulai berinvestasi di Indonesia. karena yang didalam negeri saja optimis kok. apalagi yang diluar indonesia," tuturnya.