Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebaran 2019, 20 Pembangkit Listrik Berkapasitas 10.000 MW Dipadamkan

PT PLN (Persero) akan melakukan pemadaman pada 20 pembangkit yang berada di sistem kelistrikan Jawa-Bali berkapasitas total 10.000 MW selama lebaran lantaran tidak beroperasinya sejumlah industri.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) akan melakukan pemadaman pada 20 pembangkit yang berada di sistem kelistrikan Jawa-Bali berkapasitas total 10.000 MW selama lebaran lantaran tidak beroperasinya sejumlah industri.

Beban puncak kelistrikan sistem Jawa-Bali selama lebaran 2019 mengalami penurunan sebesar 62% atau sekitar 10.637 MW dibanding kemampuan pasokan daya mampu. Sementara, jika dibandingkan dengan hari normal, beban puncak mengalami penurunan sekitar 37% atau dari 27.000 MW menjadi 17.179 MW. Daya mampu kelistrikan sistem Jawa-Bali yakni sebesar 34.716 MW.

Beban puncak pada pagi hari diprediksi akan lebih rendah lagi selama Lebaran 2019 yakni menjadi 12.100 MW. Penurunan beban puncak akan mulai terjadi pada 29 Mei 2019 atau hari libur pertama dan beranjut konsumsi terendah pada 5 Juni 2019.

Adapun, kemampuan kelistrikan sistem Jawa-Bali memiliki kemampuan pasokan daya mampu netto 34.716 MW dan daya mampu pasok 27.817 MW. Selama lebaran 2019, perkiraan beban puncak akan menjadi 17.179 MW, cadangan operasi 10.637 MW, dan reserve margin 62%. Secara nasional, beban puncak kelistrikan selama lebaran 2019 juga mengalami penurunan sekitar 35%.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin memastikan pemadaman sejumlah pembangkit tersebut tidak akan memberikan pada beban pembiayaan PLN. Pasalnya, pembelian listrik dihitung secara tahunan, bukan harian maupun bulanan seperti pada kondisi pemadaman saat lebaran.

Menurutnya, 20 pembangkit yang dipadamkan tersebut menggunakan tenaga gas dan uap. Pemilihan pembangkit yang akan dimatikan selama lebaran disesuaikan dengan kebutuhan beban yang rendah.

Pemadaman 20 pembangkit di sistem kelsitrikan Jawa-Bali ini diyakini akan memberikan kesempatan bagi sejumlah produsen listrik swasta atau independent power producer (IPP) untuk melakukan perawatan pembangkitan.

"Dan itu diberikan kesempatan pada pengelola pembangkit untuk melakukan simple inspection. Karena kalau masuk ke pemeliharaan itu ada simple inspection, minor overhaul, major overhaul. Ada macam-macam," katanya, Kamis (23/5/2019).

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat Hariyanto WS memastikan PLN akan menyiapkan satuan tugas distribusi yang tersebar di seluruh wilayah untuk menjamin keandalan pasokan listrik selama lebaran. PLN telah menetapkan masa siaga lebaran dari H-15 sampai dengan H+15 dengan membentuk posko lebaran yang beroperasi 24 jam.

Sementara itu, sejumlah upaya yang telah dilakukan untuk memastikan kesiapan dan keandalan sistem kelistrikan meliputi kesiapan unit pembangkit, penguatan jaringan transmisi, dan distribusi, menghentikan sementara pemeliharaan instalasi di transmisi dan gardu induk kecuali perbaikan kerusakan, membuat rencana dan pola operasi unit-unit pembangkit berdasarkan beban menyiapkan cadangan putar atau spinning reserve lebih besar dari waktu reguler, dan melakukan pengawasan dan siaga di sejumlah objek vital seperti masjid maupun pusat keramaian terkait ketersediaan pasokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper