Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) bakal melanjutkan renovasi pasar tradisional setelah dua proyek percontohan memasuki tahap konstruksi. Renovasi akan diprioritaskan pada pasar tradisional yang mengalami kebakaran.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga mengatakan saat ini pihaknya sedang merombak dua pasar tradisional, yaitu Pasar Johar di Semarang dan Pasar Atas di Bukittinggi. Dia menambahkan, saat ini Ditjen Cipta Karya tengah mengevaluasi permintaan pemerintah daerah untuk merenovasi pasar tradisional.
"Kami evaluasi dulu, short list-nya sudah ada. Kami prioritaskan pasar-pasar yang mengalami kebakaran. Ini kami lakukan untuk mendukung aktivitas ekonomi [di daerah]," jelasnya kepada Bisnis di Jakarta, baru-baru ini.
Danis menerangkan, saat ini renovasi pasar tradisional yang menjadi percontohan tengah dalam tahap konstruksi. Penyelesaian konstruksi dijadwalkan rampung pada tahun ini.
Untuk diketahui, renovasi Pasar Johar dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) yang memenangi kontrak dengan nilai 146,09 miliar. Adapun, renovasi Pasar Atas Bukittinggi digarap oleh PT Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak Rp292,29 miliar.
Secara umum, renovasi Pasar Johar dan Pasar Atas bakal menjadi percontohan proyek renovasi yang memperhatikan prinsip bangunan hijau. Dengan prinsip hijau, penggunaan air dan energi dilakukan dengan efisien. Selanjutnya, proyek renovasi lain akan memperhatikan prinsip serupa.
Baca Juga
Dalam catatan Bisnis, renovasi pasar tahun ini rencananya akan dilakukan pada Pasar Sukawati di Bali dan Pasar Klewer di Solo. Renovasi dua pasar tersebut merupakan bagian dari kerja sama antara Kementerian PUPR dan Kementerian Perdagangan.
Secara keseluruhan Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp1,70 triliun untuk membangun enam pasar induk dan merevitalisasi lima pasar lama. Selain renovasi pasar, Kementerian PUPR juga mendapat penugasan untuk membangun prasarana pendidikan dan olahraga dengan alokasi anggaran Rp6,5 triliun.