Bisnis.com, SANGAU - Kalimantan Barat menanti realisasi distribusi 4.401 unit lampu tenaga surya hemat energi dari pemerintah pusat untuk mendorong elektrifikasi di wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah Kalimantan Barat Syarif Kamaruzaman mengatakan pada 2018 pihaknya telah menerima 2.458 unit lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) yang disebar di tiga kabupaten. Distribusi lampu tenaga surya tersebut dinilai efektif untuk memberikan penerangan di tengah upaya PLN untuk mendistribusikan listrik di Kalimantan Barat.
Menurutnya, sesuai dengan roadmap listrik desa PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat pada 2019 hingga 2023 akan ada 332 desa yang dialiri listrik selama periode lima tahun tersebut.
"Upaya pemenuhan kebutuhan listrik khususnya rumah gangga gelah dilaksanakan selama ini dengan pembangunan pembangkit, transmisi, jaeingan, dna infrastrujtur berbasis EBT dan juga subsidi tepat sasaran denvan penyambungan gratis bagi tidak mampu," katanya, Groundbreaking Pembangunan Listrik Pedesaan se-Provinsi Kalimantan Barat, Senin(20/5/2019).
Menurutnya, pemerintah provinsi juga telah membangun pembangkit listrik tenaga surya dan mikro hidro sejak 2013 lalu yang pendanaannya bersumber dari Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) dan alokasi khusus.
Teranyar, saat ini pemerintah Kalimantan Barat sedang melakukan studi pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir.
"Pemerintah daerah akan membangun pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan melalui APBD maupun mengusulkan ke pemerintah pusat," katanya.
Sementara, PT PLN (Persero) menggelontorkan dana Rp130 miliar untuk melakukan pembangunan listrik di 60 desa Kalimantan Barat pada 2019 agar mampu mengejar rasio elektrifikasi menjadi 90,04% dari kondisi tahun lalu yang sebesar 88,04%.
Adapun Kalimantan Barat memiliki 2.130 desa, dengan rasio yang berlistrik PLN 71,13% dan rasio desa berlistrik total 79,30%. Sementara, rasio elektrifikasi total PLN di Kalimantan Barat sebesar 88,04%.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat Agung Murdifi mengatakan pada 2019 direncanakan penambahan jaringan listrik di 60 lokasi dengan gardu distribusi sebesar 9.625 kilo volt ampare (kVa), transmisi sepanjang 359,10 kilometer sircuit (kms) untuk tegangan menengah dan 221 kms untuk tegangan rendah.
Penambahan jaringan listrik ini akan menambah 13.169 pelanggan baru atau meningkat tiga kali lipat dibanding tahun lalu.