Bisnis.com, BANJAMRMASIN--Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Banjarmasin Hamli Kursani menekankan langkah melakukan pengerukan dasar sungai untuk mengatasi genangan yang belakangan sering terjadi di kota tersebut apabila hujan turun.
Menurutnya, Kota Banjarmasin yang memiliki julukan kota seribu sungai, harus banar-benar menghidupkan aliran sungainya. "Sekarang sungai-sungai yang ada di daerah kita tidak hanya menyempit, tapi juga makin dangkal, karena banyaknya sampah dan lumpur," tuturnya Rabu, 15/5/2019).
Akibatnya, ucap Hamli, sungai yang dangkal tidak dapat menampung air yang besar datang, hingga meluber ke jalan-jalan.
"Kita umpamakan sebuah ember yang harusnya bisa menampung sepuluh liter, akibat kita masukkan lumpur setengahnya, pastinya tidak bisa menampung sepuluh liter lagi," tuturnya.
Dia menyatakan, daerah Banjarmasin merupakan daerah datar serta rawa yang posisinya di bawah permukaan laut, sangat berpotensi mengalami genangan akibat hujan deras turun.
"Meski kita lakukan penyedotan dengan mesin penyedot air, tidak berpengaruh signifikan, jadi yang mesti dilakukan itu pelebaran sungai dan pengerukan agar lebih dalam," ujarnya.
Baca Juga
Hamli mengungkapkan, setidaknya ada puluhan sungai dari sekitar 120 sungai yang aktif di ibu kota provinsi ini yang mengalami parah dangkalnya. "Bahkan bisa dikatakan hampir tidak berfungsi, karena banyak bangunan yang menutupinya," ucap Hamli.
Karenanya, papar dia, pemerintah kota terus berupaya membebaskan aliran-aliran sungai itu dari hambatan, meskipun anggaran yang tersedia tidak mencukupi maksimal.
"Yang paling berat memang pembangunan di daerah kita ini melestarikan aliran sungai, sebab masyarakat di daerah ini sudah banyak yang terlanjur membangun rumah di badan sungai," tuturnya.
Karena, ujar Hamli, sosialisasi terhadap pentingnya menghidupkan sungai ini terus dilakukan Pemkot, sebab harus membangun kesadaran masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai dan mendirikan bangunan yang bisa menghambat aliran sungai.
"Kita yakin lambat laun masyarakat akan mengerti, sebab ini demi kepentingan bersama, yakni, menghindari bencana alam," pungkasnya.