Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Theresa May berjanji akan membuka kembali dialog Uni Eropa untuk melanjutkan negosiasi produktif dengan Ketua Partai Buruh, Jeremy Corbyn, agar Brexit dapat tercapai setidaknya pada musim panas mendatang.
Kantor perdana menteri mengumumkan bahwa pemerintah Inggris akan kembali ke Brussel untuk memetakan ulang kesepakatan politik terkait kebijakan bea cukai pascaBrexit.
Rencana tersebut disampaikan meskipun sebelumnya, pejabat senior dari Partai Buruh mengatakan bahwa anggota mereka di parlemen tidak akan mendukung kesepakatan apapun tanpa referendum kedua.
Adapun, pihak Uni Eropa telah menyatakan kesediaan mereka untuk mengubah isi deklarasi politik, sebuah bagian yang tidak mengikat dari perjanjian Brexit yang berfokus pada hubungan Inggris dan blok ekonomi tersebut di masa depan.
Meski demikian, Uni Eropa menolak untuk membatalkan kesepakatan Brexit, termasuk menolak untuk menegosiasikan ulang kebijakan Irish Backstop yang kontroversial. Pemerintah Inggris dipastikan tidak meminta bagian tersebut untuk diubah.
Bloomberg menuliskan bahwa Theresa May di bawah tekanan terkait kegagalannya untuk menyelesaikan proses pengunduran diri Inggris dari kelompok ekonomi Eropa. Apalagi tuntutan mundur dari jabatan perdana menteri oleh sejumlah politikus Partai Konservatif semakin bertambah.
Baca Juga
"Kebanyakan dari mereka [politikus Partai Konservatif], membenci kenyataan bahwa May meminta bantuan Ketua Partai Buruh, Jeremy Corbyn, bahkan setelah parlemen menolak kesepakatan Brexit yang dia ajukan sebanyak tiga kali," seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa (14/5/2019).
Perwakilan dari pemerintah dan Partai Buruh bertemu pada Senin (13/5/2019), dengan melibatkan para pejabat partai dan tim negosiasi pemerintah senior, termasuk wakil perdana menteri de facto David Lidington dan kepala stafnya Gavin Barwell.
Para pejabat pemerintahan mengatakan, pertemuan ini akan menyatukan semua hasil kerja, laporan, dan proposal dari pembicaraan bulan lalu.
Perundingan lintas partai antara Konservatif dengan oposisi Partai Buruh sempat tertunda pada April karena belum ada titik kompromi yang tercapai. PM May menyampaikan ada sejumlah faktor yang menghambat tercapainya sebuah kesepakatan.
Dia juga telah mengindikasikan sejak beberapa pekan lalu bahwa isu yang dibahas lebih lanjut dalam perundingan berikutnya akan fokus pada tuntutan Partai Buruh mengenai hak pekerja, kebijakan lingkungan, dan keputsusan untuk membatalkan kesepakatan bea cukai dengan Uni Eropa.