Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dermaga Baru di Merak-Bakauheni Lebih Efektif daripada Ganjil Genap

Penerapan kebijakan ganjil genap pada lintasan terpadat di dunia ini tidak akan efektif menyelesaikan permasalahan kekurangan dermaga di pelabuhan tersebut.
Ilustrasi - Suasana Pelabuhan Merak di Banten, Senin (31/12/2018). Arus penumpang dan kendaraan jelang Tahun Baru 2019 di pelabuhan tersebut terpantau lancar dan lengang./ANTARA-Sigid Kurniawan
Ilustrasi - Suasana Pelabuhan Merak di Banten, Senin (31/12/2018). Arus penumpang dan kendaraan jelang Tahun Baru 2019 di pelabuhan tersebut terpantau lancar dan lengang./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) menyarankan pembangunan dermaga baru dengan metode baru daripada menerapkan ganjil genap di Pelabuhan Merak dan Bakauheni pada puncak arus mudik Lebaran 2020 atau tahun berikutnya.


Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo menuturkan, penerapan kebijakan ganjil genap pada lintasan terpadat di dunia ini tidak akan efektif menyelesaikan permasalahan kekurangan dermaga di pelabuhan tersebut.


Dia menyarankan, Lebaran tahun berikutnya sebaiknya pemerintah melakukan crash program pembangunan dermaga seperti pemerintah bergerak cepat membangun jalan tol Trans-Sumatra. Crash program ini maksudnya merombak dermaga yang ada menjadi berbentuk kolam pelabuhan atau breakwater.


"Bisa dibangun dengan pola intensifikasi lahan, kalau dibangun kolam pelabuhan dengan breakwater dimungkinkan dengan luasan lahan yang sama bisa mempunyai kapasitas sedikitnya 3 kali lipat, untuk jangka panjang," terangnya kepada Bisnis, Senin (13/5/2019).


Dia menyarankan, bentuk break water ini yang perlu dibangun oleh pemerintah sebab dengan luas lahan 1 dermaga ferry dapat dibentuk 3 dermaga ferry. "Ini yang harus dibangun bersamaan dengan pembangunan tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra, tidak ada pilihan lain," tukasnya.


Dia menjelaskan sistem pelabuhan breakwater dengan kolam pelabuhan yang tenang bukan saja melipatgandakan kapasitas sandaran dengan lahan yang sama, tetapi akan menjamin keselamatan pelayaran terutama saat cuaca buruk tetap dapat melayani bongkar muat karena sandaran tidak terpengaruh cuaca.


Hal ini karena kapal ferry bisa bersandar berjejer hanya menempel selebar kapal, bukan sepanjang badan kapal yang menghabiskan ruang.


Dia tidak menyetujui anggapan bahwa dermaga di Pelabuhan Merak sudah habis lahannya seperti alasan yang selama ini disampaikan.


Bandara saja dibangun dengan anggaran triliunan meskipun secara fungsi strategis pelabuhan penyeberangan jauh lebih penting untuk hajat ekonomi rakyat yang lebih luas," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper