Bisnis.com, JAKARTA – Berita tugas berat pemerintah dan bank sentral untuk menjaga pertumbuhan ekonomi serta bangkitnya optimisme pebisnis dan konsumen di Indonesia menjadi sorotan media massa hari ini, Selasa (7/5/2019).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:
Tugas Berat Pacu Ekonomi. Pemerintah dan bank sentral harus mengeluarkan kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tetap kuat pascapemilihan umum. (Bisnis Indonesia)
Optimisme Pebisnis & Konsumen Bangkit. Optimisme pelaku bisnis dan konsumen diperkirakan meningkat pada kuartal II/2019 setelah turun pada kuartal I/2019. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) kuartal I/2019 sebesar 102,10 atau lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (ITB kuartal IV/2018 sebesar 104,71). (Bisnis Indonesia)
BI Terapkan Operasi Moneter Dua Sisi. Bank Indonesia menerapkan operasi moneter dua sisi atau two way monetary operation dengan peningkatan frekuensi lelang dan penambahan tenor guna mendorong pemerataan distribusi likuiditas perbankan. (BIsnis Indonesia)
Pemerintah Relaksasi Ambang Batas Penjualan Obligasi Negara. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merelaksasi threshold atau ambang batas penjualan surat utang negara (SUN) di pasar perdana domestik dengan mekanisme private placement (BIsnis Indonesia)
Tarif Tiket Pesawat Hambat Laju Ekonomi Nasional. Lonjakan harga tiket penerbangan sejak awal 2019 mulai berdampak negatif ke ekonomi Indonesia. Bukan hanya konsumen yang dirugikan akibat harus bayar tiket mahal, industri terkait perhotelan, pariwisata dan ekonomi daerah ikut terdampak. (Kontan)
Kuartal II, Pebisnis Lebih Optimistis. Kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2019 tak setinggi perkiraan, pebisnis masih optimistis terhadap perekonomian kuartal ini. Pebisnis yakni faktor musiman Ramadan dan Lebaran berdampak positif bagi dunia usaha. (Kontan)
Jaga Likuiditas, BI Perkuat Operasi Moneter. Bank Indonesia (BI) fokus mengelola ketersediaan likuiditas bagi perbankan memasuki Ramadan. Tanpa mengubah arah (stance) kebijakan moneter, BI berupaya memperkuat strategi operasi moneter untuk menjaga likuiditas sekaligus memperdalam pasar keuangan. (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
