Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Diskriminasi Uni Eropa Mulai Terasa di Industri Hulu Sawit RI

Kebijakan Uni Eropa yang berupaya melarang penggunaan minyak sawit sebagai biodiesel langsung memberi dampak buruk bagi industri hulu kelapa sawit di Indonesia.
Pandu Gumilar
Pandu Gumilar - Bisnis.com 06 Mei 2019  |  13:47 WIB
Diskriminasi Uni Eropa Mulai Terasa di Industri Hulu Sawit RI
Pekerja membongkar muatan kelapa sawit dari truk di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur, Malaysia. - Reuters/Samsul Said

Bisnis.com, MAMUJU - Kebijakan Uni Eropa yang berupaya melarang penggunaan minyak sawit sebagai biodiesel langsung memberi dampak buruk bagi industri hulu kelapa sawit di Indonesia.

Direksi PT Unggul Widya Teknologi Lestari Mochtar Tanong mengungkapkan upaya Uni Eropa untuk menjegal minyak sawit ke benua biru amat berpengaruh pada jalannya industri dalam negeri. Kendati bukan perusahaan eksportir, lanjutnya, UWTL yang fokus pada pengembangan sisi hulu tetap merasakan dampak negatif.

"Pasalnya harga minyak sawit dalam negeri menjadi tertekan akibat serapan dunia internasional tidak maksimal," katanya, belum lama ini.

Maka itu dia pun mendukung langkah pemerintah untuk mengambil kebijakan retaliasi sebagai aksi balasan guna memberi tekanan balik kepada Uni Eropa.

Akan tetapi, kalau aksi balasan tersebut tidak dilakukan. Maka Mochtar menyarankan agar pemerintah mengoptimalkan program penggunaan minyak sawit mentah sebagai bauran bahan bakar solar sebanyak 20% atau B20.

"Kita fokus saja ke porgram biodiesel. Kalau bahkan nanti B50, stok yang akan keluar negeri akan berkurang. Itu akan membuat pasar global berebut, harga jadi tinggi. Eropa akan mengemis-ngemis ke kita," ucapnya

Adapun pada dua bulan pertama 2019, kebutuhan CPO untuk program biodiesel dalam negeri mencapai 1,2 juta ton. Pelaku usaha menargetkan sepanjang 2019, serapan akan mencapai 6,2 juta ton dan akan menyentuh 9 juta ton pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kelapa sawit
Editor : Bunga Citra Arum Nursyifani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top