Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menggandeng BUMN, Bank Mandiri guna meningkatkan pelayanan Terminal Tipe A Tirtonadi Solo dengan total nilai proyek sebesar Rp1 miliar.
Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kemenhub, Risal Wasal, mengatakan proyek ini merupakan kerja sama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub dengan Bank Mandiri.
"Murni bantuan dari Bank Mandiri dan tidak ada APBN yang dikeluarkan untuk proyek ini, tujuannya dalam rangka meningkatkan pelayanan di Terminal Tirtonadi," jelasnya dalam keterangan resmi, diterima Minggu (5/5/2019).
Proyek kerja sama tersebut bernilai Rp1 miliar, berupa pemberian bantuan penataan fasilitas umum di Terminal Tirtonadi.
Bantuan meliputi penataan fasilitas umum perdagangan, pertokoan, kantin, ATM, dan fasilitas informasi; sosialisasi dan edukasi layanan jasa perbankan kepada penyewa kios dan pegawai di lingkungan Satuan Pelayanan Terminal Penumpang Tipe A Tirtonadi Solo; serta layanan jasa perbankan lainnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan dari sisi bisnis, persaingan industri angkutan massal antara bus, dengan angkutan massal lain termasuk juga kereta api, sangat kompetitif. Untuk itu di Terminal Bus perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat menarik minat masyarakat.
Salah satu upaya pemerintah dalam menarik minat masyarakat menggunakan bus adalah dengan mempercantik Terminal Bus Tirtonadi.
"Dari segi visual saya lihat sudah cukup bagus, tetapi secara konsep harus benar-benar mampu menjadi magnet bagi masyarakat untuk mau menggunakan angkutan bus," lanjutnya.
Lebih jauh, dia berharap Bank Mandiri dapat juga memberikan misalnya kredit lunak kepada perusahaan bus, sehingga mereka dapat meremajakan armada dan meningkatkan kualitas pelayanan jasa transportasi kepada masyarakat.
Menurut Budi hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan dan mengembalikan peran angkutan umum massal. Angkutan umum massal menjadi keniscayaan.
Angkutan bus menjadi tumpuan bagi masyarakat terutama untuk daerah yang tidak dilalui jalur kereta api. "Tidak ada solusi apa pun bagi kota-kota yang menghindari kemacetan selain memilih angkutan massal," kata Budi Karya.
"Angkutan bus menjadi pilihan bagi warga Jawa Tengah karena keunggulan dari bus adalah point to point. Jadi orang mau mudik naik bus dari Jakarta, tinggal tidur, sudah sampai ke Wonogiri, Sragen, atau Temanggung" ujarnya.
Dia menambahkan, animo masyarakat menggunakan angkutan bus sudah cukup terlihat. Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang mengikuti program mudik gratis Kemenhub dengan moda bus.