Bisnis.com, JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Power Indonesia dengan kapasitas 2x100 MW di Kalimantan Selatan akan beroperasi komersial atau commercial operating date (COD) pada semester II/2019.
Wakil Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pengujian atau commissioning (Comm) pada kedua unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Power Indonesia tersebut. Adaro ingin memastikan PLTU tersebut mampi beroperasi dengan baik sebelum menjual listrik ke PLN dengan masa kontrak 25 tahun.
Nantinya, jika PLTU Tanjung Power beroperasi, akan meningkatkan elektrfikasi di wilayah Kalimantan Timur. Hal ini juga sesuai dengan permintaan pemerintah daerah Kalimantan Timur yang mengeluhkan kebutuhan listrik wilayah tersebut.
“Mereka kan sudah punya sistem ke Kalimantan Tenggara, udah nyambung sistemnya, kalau gak salah dengan ini sampai Kalimantan Timur akan tersambung, memang di sana setahu saya masih pelru listrik,” katanya, Selasa (30/4/2019).
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir mengatakan perseroan memang masih berfokus untuk menyelesaiakn proyek pembangkit ini. Selain, Adaro saat ini memang berupaya menjajaki beberapa investasi pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Seperti dilakukan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 100 Kilowatt per hour (kWh) di Kelanis, Kalimantan Tengah. Hanya saja, PLTS tersebut masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan.
Menurutnya, apabila pembangkit EBT sudah diyakini mampu dikembangkan perseroan maka baru kemungkinan akan dilakukan secara massif. Hanya saja, saat ini, Adaro masih berfokus pada dua proyek PLTU tersebut.
“Kita start kecil-kecilan seperti solar panel di Kelanis, tetapi kita belum melangkah lebih jauh,” katanya