Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) berupaya menarik investor agar mau membangun pabrik mainan untuk keperluan wahana taman bermain anak alias playground.
Sutjiadi Lukas, Ketua AMI, mengatakan peluang serapan mainan playground di Indonesia tergolong besar karena permintaan berasal dari berbagai macam kebutuhan, seperti untuk taman, hotel, pusat rekreasi, sekolah, dan lainnya.
Pada tahap awal, beberapa anggota AMI bekerja sama dengan pengusaha industri mainan playground asal China untuk membuat perusahaan distibutor.
Rencananya, realisasi dari kerja sama ini sekitar Juni 2019 atau setelah diadakan pameran mainan pada bulan yang sama. "Kalau kerja sama ini lancar dan permintaan baik, investor asing mau menambah saham untuk bangun pabrik di sini," ujarnya, Minggu (21/4/2019).
Lukas menyatakan industri dalam negeri hingga kini belum mampu memproduksi mainan playground yang memenuhi standar. Pabrikan dalam negeri masih menggunakan bahan fiber glass yang tidak aman bagi anak-anak.
Selain itu, harga cetakan juga dianggap masih terlalu mahal bagi pabrikan dalam negeri. "Satu cetakan, biayanya Rp1 miliar. Ini mahal," kata Lukas.
Adapun, untuk mendorong perkembangan industri mainan nasional, AMI akan menyelenggarakan kembali pameran yang diikuti 6 negara pada 18--20 Juni mendatang di JIExpo. Dalam pameran ini bakal ditampilkan teknologi produksi mainan terbaru.