Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Cikarang Raup Kenaikan Pendapatan Signifikan

Pengembang properti PT Lippo Cikarang Tbk mencatatkan kenaikan pendapatan yang signifikan sepanjang 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Jajaran direksi Lippo Cikarang melakukan public expose kepada publik terkait hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2018, yang menyetujui rights issue senilai US$200 juta./Bisnis-Novita S.Simamora
Jajaran direksi Lippo Cikarang melakukan public expose kepada publik terkait hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2018, yang menyetujui rights issue senilai US$200 juta./Bisnis-Novita S.Simamora

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang properti PT Lippo Cikarang Tbk mencatatkan kenaikan pendapatan yang signifikan sepanjang 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur Lippo Cikarang Hong Kah Jin mengatakan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bahwa pendapatan perseroan berkode emiten LPCK itu pada sepanjang 2018 naik ke Rp2,2 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp1,5 triliun.

Dari kenaikan pendapatan tersebut, sumbernya berasal dari penjualan properti residensial 42 persen, komerisal 32 persen, industri 4 persen dan servis 15 persen. Adapun, Ebitda (earnings before interest, taxes, depreciation, amortization) sepanjang 2018 mencapai Rp1 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp425 miliar.

Pendaptan Ebitda tersebut datang dari penjualan properti komersial 54 persen, residensial 26 persen, industri 6 persen, dan servis 14 persen. Selain itu, pendapatan LPCK setelah terkena pajak pada 2018 menjadi Rp2,22 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp368 miliar.

"Kenaikan tersebut juga termasuk dari konsolidasi perusahaan PT Mahkota Sentosa Utama yang menggarap pembangunan proyek Meikarta," ungkapnya di Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Hingga saat ini, Lippo Cikarang memiliki total izin lokasi sebesar 3.250 hektare dan sudah menggarap dengan mengembangkan serta menjual lahan seluas 2.800 hektar.

Dari pengembangan tersebut, LPCKA berhasil membangun 17.193 unit rumah, 2.800 unit kondominium, 1.200 unit ruko dan toko, serta lahan industri 278 unit.

Selain itu, dari sisi bisnis unit, LPCK memiliki empat unit bisnis, pertama dari residensial untuk pengembangan rumah tapak dan susun. Kedua, ruko dan tanah komersial, projek ritel dan komersial lain.

Ketiga pembangunan industri yang sudah mencapai 2.000 hektare, dan keempat adalah servis berupa pengolahan limbah dan air yang dinilai memberikan recurring income yang baik sehingga bisa menyeimbangkan penjualan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper