Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bawang Putih Mahal, Mendag Minta Importir Kosongkan Gudang

Stok yang ada di importir masih cukup dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan awal puasa dan Lebaran tahun ini.
Warga membawa bungkusan berisi bawang putih yang dibelinya saat pasar murah di Pasar Flamboyan, Pontianak, Kalbar, Selasa (30/5)./Antara-Jessica Helena Wuysang
Warga membawa bungkusan berisi bawang putih yang dibelinya saat pasar murah di Pasar Flamboyan, Pontianak, Kalbar, Selasa (30/5)./Antara-Jessica Helena Wuysang

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan memanggil para importir bawang putih untuk membuka gudang dan stoknya guna mengamankan pasokan dan harga jelang awal puasa dan  Lebaran 2019.

Dia mengatakan, para importir akan dilibatkan dalam operasi pasar bawang putih. Menurutnya, stok yang ada di importir masih cukup dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan awal puasa dan Lebaran tahun ini.

“Kami akan panggil importir [bawang putih] hari ini. Kami akan minta mereka buka gudang dan keluarkan stoknya. Harga nanti akan menyesuaikan setelah importir menggelontor ke pasar," ujarnya, Selasa (16/4/2019).

Menteri Enggartiasta melanjutkan, proses importasi yang dilakukan oleh importir masih dapat dilakukan asalkan mereka memenuhi ketentuan yang diwajibkan oleh Kementerian Pertanian. 

Ketentuan yang dimaksudkannya adalah Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2017 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Aturan itu, mewajibkan importir menanam 5% dari total kuota impor bawang putih yang diberikakan pemerintah.

“Jika sesuai dengan aturan Kementan akan kami berikan izin impor," lanjutnya.

Hanya saja dia tidak menyebutkan berapa banyak importir yang telah mendapatkan RIPH dan telah mengajukkan perizinan impor ke Kemendag, guna mendapatkan surat persetujuan impor (SPI). 

Dia pun tidak menyebutkan apakah Perum Bulog (Persero) mendapat izin untuk mengimpor bawang putih, sesuai hasil rekomendasi Kemenko Perekonomian. Sebelumnya, pemerintah telah menunjuk Bulog untuk mengimpor 100.000 ton bawang putih pada 19 Maret lalu. Namun hingga kini Bulog belum mendapatkan SPI untuk melakukan pengadaan luar negeri tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman meminta agar pemerintah segera mengundang para importir bawang putih untuk menyelesaikan persoalan pasokan komoditas itu. Dia mengatakan, telah berkoordinasi dengan Kemendag untuk meminta keterangan dari para importir.

“Kami sepakat untuk panggil serta sinkronkan data yang dimiliki importir bawang putih. kami harapkan langkah sinkronisasi ini cepat, kalau tidak segera bisa bahaya ini harga dan pasokan di pasar," katanya.

Dia mengatakan, stabilitas pasokan dan harga bawang putih sangat penting untuk industri makanan, terutama yang berbasis usaha kecil dan menengah (UKM). Menurutnya, apabila harga bawang putih terus melonjak, margin usaha pengusaha mamin akan tergerus dan membuat harga sejumlah produk makanan naik.

Adapun, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis  (PIHPS) nasional, harga bawang putih pada Selasa (16/4/2019) mencapai Rp42.800/kg. Level harga itu melonjak dari awal bulan April yang sempat menyentuh Rp34.950/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper