Bisnis.com, JAKARTA - PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir pemilik merek dagang perusahaan jasa pengiriman ekspress JNE memproyeksikan pengiriman paket selama musim puncak Lebaran 2019 tumbuh 30%.
Vice Presiden Marketing JNE, Eri Palgunadi menuturkan tren peningkatan jumlah pengiriman yang terjadi setiap high season atau musim puncak Ramadan dan Lebaran mendatang adalah sekitar 30% dibandingkan dengan hari-hari biasa.
"Sebagai informasi, saat ini jumlah pengiriman JNE rata-rata sebesar lebih dari 20 juta paket per bulan yang berarti kurang lebih 700.000 paket per hari," katanya kepada Bisnis, Minggu (14/4/2019).
Dengan demikian, besaran kiriman yang diantisipasi JNE yakni sebesar 910.000 per hari. Jumlah kiriman di musim puncak itu lanjutnya, terus meningkat setiap tahunnya.
Dia menerangkan, JNE selalu menjalankan langkah–langkah antisipasi menghadapi musim puncak tersebut seperti penambahan SDM dan armada sekitar 10% dari jumlah yang ada.
"Saat ini jumlah armada JNE sebanyak kurang lebih 10.000 kendaraan, mulai sepeda motor sampai dengan truk berukuran besar, dengan jumlah karyawan sekitar 45.000 orang di seluruh Nusantara," tuturnya.
Sementara itu, jaringan yang saat ini berjumlah lebih dari 7.000 titik akan dimaksimalkan dengan menambah jam pelayanan di cabang-cabang utama di seluruh nusantara. Dengan demikian, kebutuhan pelanggan terutama para penjual daring yang transaksinya terus meningkat dapat terakomodir dengan baik.
"JNE juga akan memaksimalkan pemanfaatan jalur darat, laut dan udara, seperti menyewa pesawat atau armada lainnya secara khusus untuk mendistribusikan paket–paket pelanggan, jika kapasitas yang dimiliki pihak–pihak penyedia moda transportasi tidak mencukupi," terangnya.
Lebih jauh, Eri mengatakan JNE masih terus memaksimalkan pemanfaatan seluruh jalur distribusi, udara, laut dan darat sehingga jumlah pengiriman paket yang ditangani dan kualitas pelayanan kepada semua pelanggan dapat terus dipertahankan serta ditingkatkan.
"Hal ini karena, seiring dengan perkembangan e-commerce, maka dapat dikatakan bahwa high season sudah bukan hanya Ramadan mau pun Lebaran , melainkan juga banyak momen–momen di bulan lainnya yang jumlah pengirimannya meningkat, atau dapat disebut juga sebagai high season, seperti Harbolnas, Mobile Shopping Day, dan yang lainnya," paparnya.
Menurutnya, dalam menghadapi berbagai jenis musim puncak tersebut, maka JNE harus siap menjawab tantangan tersebut kapan pun high season mendatang.
Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi membenarkan yang disampaikan oleh Eri. Dia menjelaskan bahwa menjelang musim puncak kali ini, akan ada penambahan armada dan SDM.
Berdasarkan pengalamannya lonjakan kiriman tersebut bisa mencapai 30%. Dia pun optimistis lonjakan tersebut dapat diatasinya dengan baik. "Kalau pengalaman kira-kira bisa lebih dari 30%. Ya, bisa teratasi," ungkapnya kepada Bisnis.