Bisnis.com, JAKARTA—PT Saka Energi Indonesia perlu menyelesaikan dua pengeboran sumur dalam waktu dua bulan untuk mendapatkan kesimpulan atas eksplorasi di Lapangan Tambakboyo.
Tumbur Parlindungan, Direktur Utama Saka Energi Indonesia, mengatakan saat ini eksplorasi di Tambakboyo belum dapat disimpulkan jumlah cadangan migas terbukti hingga hasil pengeboran dua sumur mendatang diperoleh.
"Pengeboran sumur di Tambakboyo [TKBY]-3 perlu dua bulan ke depan," tuturnya, ketika dihubungi Bisnis, Jumat (12/4/2019).
Sejauh ini, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk. ini mengucurkan dana investasi untuk eksplorasi sumur Tambakboyo-3 mencapai US$20 juta. Adapun, untuk sumur Tambakboyo sebelumnya sekitar US$15 juta.
Atas pengeboran sumur TKBY-3 dan TKBY-2, Saka berhasil berhasil menemukan potensi cadangan minyak.
Sumur Eksplorasi TKBY-2 yang dibor PGN Saka di lepas pantai utara Jawa Timur telah mencapai kedalaman akhir pada 9.500 kaki. Di sumur ini, berhasil ditemukan keberadaan minyak bumi di beberapa lapisan.
Hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil analisa data perekaman bawah permukaan melalui Uji Kandung Lapisan (Drill Stem Test) ketiga. Uji Kandung Lapisan dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil penemuan secara ekonomis.
Adapun dari hasil tes Drill Stem Test (DST) terhadap sumur Tambakboyo-3 telah mengindikasikan adanya temuan minyak. Sebelummya, Tumbur mengaku untuk TKBY-3 sudah dilakukan enam kali tes DST dan semuanya menghasilkan hidrokarbon.
"Dari tes sebelumnya juga hasilnya minyak. Nanti pada saat nya akan kami keluarkan angka perkiraan cadangannya," tambahnya.
Dalam eksplorasi di Pangkah khususnya di Lapangan Sidayu dan West Pangkah, Saka sebelumnya telah mengucurkan dana senilai US$200 juta. Diharapkan dari pengembangan tersebut, diperoleh cadangan migas pada tahun depan.
Saat ini, Blok Pangkah dioperatori sepenuhnya atau 100% oleh Saka Energi Indonesia.