Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUBUNGAN BILATERAL RI-AS : Melihat Kemesraan 2 Kawan Lama di Morotai

Salah satu fokus kerja sama AS dan Indonesia di Morotai ialah perlindungan kawasan kelautan.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr (ketiga kiri), menerima peta Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) baru di Maluku Utara dari Wakil Gubernur Maluku Utara Muhammad Natsir Thoib (keempat kiri). Deklarasi KKP3K baru di Malut merupakan salah satu rangkaian acara Peringatan 70 Tahun Kerjasama Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dalam Sektor Kelautan dan Perikanan di Morotai, Selasa (2/4/2019)./Bisnis-Hafiyyan
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr (ketiga kiri), menerima peta Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) baru di Maluku Utara dari Wakil Gubernur Maluku Utara Muhammad Natsir Thoib (keempat kiri). Deklarasi KKP3K baru di Malut merupakan salah satu rangkaian acara Peringatan 70 Tahun Kerjasama Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dalam Sektor Kelautan dan Perikanan di Morotai, Selasa (2/4/2019)./Bisnis-Hafiyyan

Kerja Sama Perlindungan Kawasan Maritim

Salah satu fokus kerja sama AS dan Indonesia di Morotai ialah perlindungan kawasan kelautan, sehingga turut mendukung kelestarian maritim, serta industri perikanan dan turisme.

Di Morotai, sektor perikanan yang menjadi fokus kedua belah pihak ialah penangkapan tuna berkelanjutan karena ikan tersebut merupakan komoditas strategis. Indonesia merupakan produsen tuna terbesar di dunia, dan AS merupakan menjadi pasar tuna terbesar dari Nusantara.

Pada 2016, Indonesia memproduksi tuna sejumlah 1,2 juta ton, atau 17% dari total produksi tuna global. Selanjutnya, AS mengimpor tuna dari Indonesia pada 2017 senilai US$1 miliar dengan volume 150.000 ton.

Pemerintah AS melalui USAID bekerja sama dengan pemerintah setempat, perusahaan, sejumlah lembaga, dan masyarakat untuk mempromosikan penangkapan ikan berkelanjutan dengan kemampuan keterlacakan (traceability).

Hasilnya, Indonesia bisa secara efektif mengatasi penangkapan ikan secara ilegal, menghentikan praktik penangkatan destruktif, dan meningkatkan akses ke pasar internasional.

Halaman Sebelumnya
Hubungan Diplomati RI-AS
Halaman Selanjutnya
Omzet Tangkapan Nelayan Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper