Bisnis.com, JAKARTA – Saham Crown Resorts Ltd. anjlok setelah Wynn Resorts Ltd. secara tiba-tiba menghentikan pembicaraan soal pembelian kelola kasino senilai AU$9,99 miliar atau setara dengan US$7,12 miliar sehingga menimbulkan keraguan pada prospek Crown dalam beberapa waktu ke depan.
Lantaran diskusi dengan Wynn saat ini terhenti, terbuka kesempatan bagi Crown untuk membicarakan tentang ketentuan penjualan pada sejumlah perusahaan dari Amerika Serikat yang berminat. Saham Crown belum sepenuhnya turun setelah sempat melambung, menunjukkan bahwa investor masih menantikan kemungkinan yang akan terjadi.
Dikutip dari Bloomberg, pada Rabu (10/4/2019) pukul 12.05 siang waktu Australia, saham Crown melorot 8,5 persen menjadi AU$12,86. Sebelumnya pada Selasa (9/4) saham Crown sempat melonjak hingga lebihdari 20% setelah mengatakan bahwa pihaknya tengah mendiskusikan pembelian potensial kepada perusahaan kasino raksasa asal Las Vegas yang membuat saham Crown menjadi senilai AU$14,75.
Crown, yang dikelola oleh miliuner Australia James Packer, mengkonfirmasi bahwa pembicaraan tersebut dalam rangka mengajukan diri ke bursa saham setelah Australian Financial Review melaporkan adanya kemungkinan kesepakatan.
Namun, berselang beberapa jam kemudian, Wynn justru mengatakan bahwa pembicaraan soal pembelian tersebut telah usai, dan ‘ditutup secara prematur’ setelah melakukan sejumlah diskusi.
Kendati dengan kondisi saat ini, masih ada kemungkinan bahwa Wynn akan kembali melakukan negosiasi melihat strateginya yang ingin berekspansi ke Asia di luar propertinya di Makau. Saat ini Crown telah menjelaskan bahwa mereka telah masuk ke pasar, kesempatan langka yang dimiliki suatu industri yang terus terhalang oleh regulasi, dan bisa memicu minat lebih banyak dari pengelola properti lainnya.
Baca Juga
Sejumlah analis di Deutsche Bank AG mengatakan, Hard Rock International Inc., operator kasino asal Malaysia Genting Bhd. dan sejumah perusahaan swasta berpotensi menjadi penawar pembelian ke Crown.
Namun, untuk saat ini, Crown masih harus menyelesaikan konstruksi kasino senilai US$2,2 miliar di Sydney, saat komitmen dari pemegang saham terbesarnya, Packer, kini mulai meragukan. Miliuner itu keluar dari jajaran direksi Crown pada Maret 2018 karena mengalami masalah kesehatan mental dan mundur dari jabatannya sebagai direktur perusahaan investasinya tiga bulan kemudian.
Sementara itu, ketertarikan Wynn sebelumnya untuk membeli Crown di Melbourne mencerminkan hasratnya untuk melebarkan sayap di luar Makau.
Tak seperti kompetitornya yang sudah punya pijakan kokoh di Asia, Las Vegas Sands Corp. di Singapore hingga Melco Resorts & Entertainment Ltd.’s City of Dreams di Manila, Wynn membatasi diri hanya mengembangkan di wilayah China, di mana kemampuan ekspansinya hampir menyentuh batas.