Bisnis.com, JAKARTA - Periode mudik Lebaran 2019 sudah dekat, arus mudik menggunakan mobil pribadi menjadi prioritas Kementerian Perhubungan untuk ditanggulangi karena jumlahnya yang mencapai 4,3 juta pemudik atau 28,9% dari total pemudik dari wilayah Jabodetabek.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pemudik dari wilayah Jabodetabek akan berjumlah 14,9 juta jiwa atau 44,1% dari total penduduk wilayah tersebut.
Sementarai itu, berdasarkan karakteristik penggunaan moda oleh para pemudik Jabodetabek yang terbanyak adalah menggunakan bus sebanyak 4.459.690 orang atau sebesar 30% dan mobil pribadi sebanyak 4.300.346 orang sebesar 28,9%.
Kedua moda tersebut merupakan moda angkutan darat yang memerlukan antisipasi di jalur jalan nasional maupun jalur jalan tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menuturkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) guna mengantisipasi lonjakan aktivitas kendaraan selama periode mudik Lebaran 2019.
Kemenhub bertugas sebagai pembuat regulasi sedangkan Polri menjadi eksekutor di lapangan. Dia menyebut sudah menyiapkan berbagai strategi guna mengantisipasi mudik Lebaran 2019 ini.
"Pertama, jalur tol Jakarta-Cikampek-Cirebon sepakat dengan Korps Lalu Lintas [Korlantas] Polri untuk menerapkan contra flow dan satu arah. Kami sudah sepakat, bisa saja setiap saat akan diberlakukan one way, kita harapkan masyarakat lihat strategi kepolisian soal ini," katanya, di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Selain itu, akan ada skema pengalihan arus. Skemanya pengalihan arus dilakukan ketika jalan tol penuh, maka pengendara mobil dialihkan ke jalan biasa, seperti Cikampek ke arah Karawang.
Kedua, menyangkut jalan negara, perhatian Kemenhub biasanya berfokus di jalur pantai utara (Pantura). Jalur tersebut akan disterilkan dari angkutan nonkendaraan bermotor seperti becak dan dokar.
"Manajemen pasar tumpah dilakukan juga. selain Pantura, jalur Bumi Ayu--Ajibarang, saat pertama kali, Kroya--Cilacap semua sampai Banjar semua lewat situ, jadi akan ada skema pengaturan lalu lintas," terangnya.
Selain itu, jalur Garut--Nagrek akan ada penanganan khusus kepolisian, eksekusinya bergantung kepolisian di jalur potensi kemacetan tersebut.
Pemudik yang menggunakan kendaraan mobil pribadi diproyeksikan paling banyak melalui jalur tol Trans-Jawa yakni sejumlah 1,7 juta pemudik atau 40% dari total pemudik yang menggunakan mobil. Sementara itu, yang melalui jalur Pantura sebanyak 1,1 juta pemudik atau 27,3%.
Kemudian pemudik yang melalui jalur alternatif lebih dari 515.000 pemudik atau 12%, yang menggunakan tol Trans-Sumatra untuk tujuan Sumatera lebih dari 379.000 pemudik atau 8,8% dari total pemudik kendaraan pribadi mobil.
Pemudik yang melalui jalur selatan Jawa sebanyak 364.768 atau 8,5% sementara yang melalui lintas tengah jawa sebanyak 144.700 pemudik atau 3,4% dari total pemudik yang menggunakan mobil.
